BRAVE

Main cast             : Bae Suzy, Kim Myungsoo

Support Cast      : JYP as Bae Jin Young, Soo Ae, Kim Soo Hyun, Kim Tae He, The Ji (?)

Genre                   : Family,romance,married-life

Length                  : Oneshoot

Author                  :@ummu_baechimi Baca lebih lanjut

Me and Charli Part 12

image

in Cast. : Bae Suzy, Taecyeon
Other Cast. : Kim Myungsoo, Jessica, soojung,Sulli,dll.
Genre.        : Sad, family, Friendship, comedy, romance
Lenght.   : Chapt.
Suzy berada diantara orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengannya. Tapi luka yang dirasa oleh Taecyeon membuatnya tak mengenal siapa mereka. Akankah Jessica berani menunjukkan dirinya di depan Suzy setelah mengetahui siapa Suzy sebenarnya?. Eounni rasa tak Semudah itu.
******
Part 12
(Flashback Taecyeon-Soyeon’Jessica’)
Seorang yeoja cantik dengan postur tubuh yang sangat langsing keluar dari mobilnya dengan anggun. Senyum cerah menghiasi wajah cantiknya saat memasuki Royal High School yang dua tahun belakangan ini menjadi tempat di mana ia menuntut ilmu. Royal High School adalah sebuah Sekolah bergengsi yang tak mudah dijajali oleh siapapun dengan otak dan kantong pas-pasan. Sekolah ini hanya berisikan mereka-mereka yang namanya tercatat sebagai pewaris tunggal perusahaan besar, pemilik saham, atau semacamnya. Namun hal ini tidak berlaku untuk seorang namja tampan yang berada di kelas khusus dengan kemampuan otak yang sangat pintar. Namja ini memiliki harta kekayaan yang melimpah, namun selama kurang lebih tiga tahun ia berada di Royal High School karena beasiswa  full yang diperolehnya. Menjadi yatim piatu bukan sebuah alasan untuknya menjadi orang yang lemah. Rasa tanggung jawabnya untuk dirinya dimasa mendatang membuatnya semakin tekun dalam belajar dan mengejar cita-cita sebagai seorang arsitek terkenal. Namja tersebut adalah Bae Taecyeon. Putra tunggal dari pemilik Bae Firma yang berpusat di China. Orang tuanya adalah pengusaha terkenal di China. Namun perusahaannya kini dialihkan kepada pamannya karena Taecyeon memang tak berniat menjadi hebat dengan nama ayahnya. Siapa sangka. Namja berwajah tampan,bertubuh atletis dan pendiam itu merupakan salah satu dari 50 orang terkaya di China.
Yeoja cantik yang baru saja turun dari mobilnya tersebut semakin memancarkan senyum manisnya tatkala namja yang sudah setahun berstatus sebagai namjachingu itu menghampirinya setelah memarkirkan motor Sport merahnya.
“morning chagiya”. Sapa namja tesebut.
“morning oppa”. Balas sang yeoja. “Oppa, bogoshippo”. Lanjutnya kemudian memeluk namjanya dengan manja. Namja itu tersebut mengusap lembut puncak kepala yeojanya.
“Nado, keunde Soyeon-ah kau harus bisa belajar jauh dariku mulai sekarang”. Kata namja tersebut. Yeoja yang bernama Soyeon itu melepas pelukannya dan menatap tajam namjanya seolah mengatakan tak mau. “Sebuah universitas di LA sudah mengirim surat panggilan untukku. Aku mendapat beasiswa di sana. Dan mereka memberiku waktu sebulan untuk mengkonfirmasinya”.
“Aku tak ingin jauh darimu Taec oppa”. rengek Soyeon. Taecyeon sangat memahami kebiasaan yeojanya yang sangat manja dan tak betah jika berjauhan darinya.
“Suatu saat kita pasti akan bertemu lagi Soyeon-ah. Percayalah. Kaupun bisa menyusulku nantinya setelah lulus”.
“Shireo, aku tak ingin menunggu hingga tahun depan. Pokoknya aku ingin ikut bersama oppa kemanapun oppa pergi”. Tegas Soyeon. Taecyeon memandang lirih yeojanya. Meski sangat manja dan keras kepala, Taecyeon benar-benar sangat mencintai Soyeon apa adanya.
“Kita akan pikirkan itu lain kali. Sekarang masuklah ke kelasmu sebentar lagi bel akan berbunyi”.
“Hmm arraso oppa”. Soyeon mengangguk patuh dan berjalan menuju kelas. Sementara itu Taecyeon masih memandangnya dari tempatnya hingga yeoja itu menghilang dari pandangannya barulah ia menuju kelasnya.
*****
Tn. Jung membanting map di atas mejanya dengan kasar saat mendengar suruhannya melaporkan bahwa Putrinya sedang berdekatan dengan seorang namja yang berstatus yatim piatu.
“Aku tak melarangnya menjalin hubungan dengan siapapun tapi tidak dengan usianya yang masih muda seperti sekarang ini”. Geram Tn Jung
“Jwesonghamnida sajangnim. Sebenarnya hubungan mereka sudah berjalan kurang lebih satu tahun”.
“Mwo? Anak itu. Kenapa dia begitu keras kepala. Sudah kukatakan bahwa ia harus  fokus pada pendidikannya untuk bisa menggantikan posisiku suatu saat nanti. Kenapa malah menghabiskan waktunya berpacaran terlebih pada namja yatim-piatu. Apa dia ingin membuatku malu dihadapan rekan bisnisku dan pemegam saham lainnya karena tak bisa mendidik putriku dengan baik?”. Tn Jung menggebarak mejanya dengan kasar kemudian meraih ponselnya untuk menghubungi istrinya. “Yochun-ssi, kau bisa pergi sekarang”.
“Algesseumnida sajangnim”. Namja bernama Yochun itu keluar dari ruangan Tn Jung dan menutup kembali pintu ruangan tersebut.
“Soyeon-ah berhentilah untuk keras kepala dan bertindak semaumu. Sampai kapan kau akan seperti ini? Yang hanya bisa bermanja-manja dan suka membangkang”. Batin Tn Jung. Jung Soyeon atau biasa dipanggil Jessica oleh keluarganya adalah sosok yeoja yang sangat anggun namun keras kepala dan manja. Itu membuat Tn Jung dan istrinya merasa sedikit cemas dengan sikap putri mereka itu. Mereka takut jika suatu saat nanti Soyeon berbuat sesuatu yang tak terduga ketika putus asa karena cinta atau ditinggalkan oleh kekasihnya.
*****
Soyeon keluar dari kelasnya saat mendengar bel istrahat berbunyi.
“Ingin ke kelasnya lagi?”. Tanya salah seorang teman sekelas Soyeon
“Tentu saja, aku sudah merindukannya”. Jawab Soyeon.
“Aygoo pasangan prangko”.
“Terserah kau sajalah. Nan ganda”
“hemm”. Soyeon berjalan sambil bersenandung sepanjang koridor menuju kelas Taecyeon.
“Oppa!!”. Panggilnya saat melihat namjanya tengah berkutat dengan buku-buku di depannya. Taecyeon mendongakkan kepalanya dan membalas dengan senyuman ketika melihat yeojanya sudah berada di kelasnya. Ini bukan hal langka lagi untuknya melainkan sebuah ritual khusus yang di lakukan Soyeon tiap jam istrahat tiba. Taecyeon bukan tipe namja yang aktif menggabungkan diri di kantin ketika istrahat tiba. Namja itu lebih membeli makanannya sendiri kemudian dihabiskan di kelas sambil membaca. “Oppa, apa matamu tak sakit selalu membaca tulisan-tulisan itu?”.
“Justru mataku akan sakit jika berhenti membaca”.
“Mwoya kenapa aku mempunyai namja seanehmu oppa?”.
“Itulah yang kubingungkan, kenapa kau mempunyai namja aneh ini?”.
“Pabbo, tentu saja karena aku mencintaimu oppa”.
“Geure, nado saranghae. Hemm keundeu Soyeon-ah mengenai pagi tadi…”
“Aku sudah memikirkannya oppa”. Potong Soyeon
“Nde?”.
“Aku akan pindah dan melanjutkan studyku di sana. Eotthe?”.
“Mwo? Andwe Soyeon-ah. Aku tak ingin kau melakukannya”.
“wae? Apa oppa berniat menduakanku jika tak ikut bersamamu?”.
“Bukan begitu maksudku Soyeon-ah”.
“Nan Shireo. Tekadku sudah mantap untuk ikut bersama oppa. Tak ada seorangpun yang bisa melarangnya. Oppa milikku”.
“Arra, tapi aku hanya sebatas namjachingumu Soyeon-ah, kau milik tanggungjawab kedua orangtuamu yang harus kau ketahui”.
“Kalau begitu kita menikah saja”.
“Mwo? Menikah itu mudah Soyeon-ah. Tinggal menggelar pestanya,Selesai. Tapi menjalani kehidupan rumah tangga dengan usia semuda kita itu tak semudah yang kau pikirkan. Masih banyak amanah yang harus kita tuntaskan untuk masa depan kita nantinya”.
“Oppa,jika tidak begitu kau pasti akan meninggalkanku. Nan shireo,shireo,shireo”.
“Nado shireo Soyeon-ah namun ini bukan pilihan melainkan keharusan bagi kita”.
“Baiklah, itu versi oppa. Namun tidak versiku”. Balasnya kemudian meninggalkan kelas Taecyeon dengan wajah kusut.
“Aku harus cepat memutar otak menghadapinya”. Batin Taecyeon frustasi. Menghadapi orang seperti Soyeon memang butuh kesabaran. Jika tidak mungkin saja hubungan mereka hanya menghitung hari bahkan jam pasca menjadi sepasang kekasih.
“Aku akan melakukan segala cara agar bersama oppa”. Batin Soyeon. Ia duduk di taman seorang diri sambil memikirkan cara apa yang akan dilakukannya untuk bisa bersama Taecyeon. Cukup lama ia berdiam diri memikirkan cara apa yang akan ia lakukan untuk bisa pergi ke LA bersama Taecyeon, bahkan ponsel yang sedari tadi berdering ia abaikan hanya demi memikirkan rencananya.
****
Keluarga Jung tengah menikmati makan malam bersama di kediaman mereka. Selesai makan, mereka masih enggan beranjak dari tempat tersebut dan memilih untuk melanjutkan obrolan mereka yang sempat tertunda.
“Apa yang kukatakan tadi bukan candaan appa”. Kata Soyeon
“Jadi kau pikir aku menyutujuimu eoh? Menikah? Neo michesso?”
“Ne, aku sudah gila. Untuk itu nikahkan aku dengan Taecyeon oppa”.
“Kau pikir menikah itu semudah membalikkan telapak tangan eoh? Jung Soyeon jangan konyol. Kau masih 17 tahun. Pikirkan pendidikanmu dulu”.
“Aku akan tetap sekolah appa, jadi biarkan aku menikah dengan namjaku kemudian ikut bersamanya ke LA melanjutkan study di sana,nde?”
“Jessica, apa yang dikatakan appamu benar. Jika kau mencintainya. Kau bisa menyusulnya setelah lulus nanti”.
“Nan shireo. Itu terlalu lama eomma”.
“Sampai kau menangis darahpun takkan kuizinkan kau menikah muda. Kau penerusku di perusahan”.
“Shireo”. Soyeon beranjak dari tempatnya dan langsung menuju ke kamarnya
Brakk… Ditutupnya pintu kamarnya tersebut dengan kasar sehingga menimbulkan bunyi yang sangat besar.
“Yeobo, kenapa putri kita jadi seperti ini?”. Keluh Ny Jung
“dia terlalu merasa sombong sebagai anak tunggal sehingga seperti ini. Apa namja bernama Taecyeon itu manusia? Sehingga bisa menghadapi Sifat manja dan keras kepala Jessica?”.
“Majja, aku kasihan dengan namja tersebut yeobo jika Uri Soyeon tetap ngotot pergi bersamanya”.
“Apapun yang terjadi, Jessica akan tetap pada keputusanku”. Ny jung hanya bisa pasrah pada keadaan ini. Suami dan anaknya memiliki sifat yang sama, sama-sama keras kepala.
Beberapa menit kemudian, Soyeon keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi.
“Neo eoddi kka?”. Tanya Ny Jung
“Cari angin”. Jawab Soyeon singkat tanpa menoleh pada Ny Jung yang sedang bertanya.
“Myowa cari angin? Apa anak itu sudah gila cari angin di saat musim dingin seperti ini”. Gumam Ny Jung pelan.
Mobil yang Soyeon kendarai kini berhenti di depan sebuah apartement. Ia berjalan menuju lift dan menekan angka 9 untuk menuju ke tempat Taecyeon. Setelah pintu lift terbuka ia menuju sebuah pintu bernomor 1310 dan memasukkan beberapa angka yang sudah dihafalnya untuk membuka apartement tersebut.
“Kemana oppa?” tanya Soyeon sambil mengitari ruangan tersebut untuk mencari namjachingunya. “Mwoya kenapa sepi sekali? Solm Oppa sudah pergi? Andwe oppa tak bo…”.
“Soyeon-ah?”. Soyeon tersentak kaget namun hanya untuk beberapa detik.
“Oppa!!!”. Pekiknya kemudian memeluk erat Taecyeon. “Kau darimana saja oppa? Aku sudah berpikiran yang tidak-tidak saat tak mendapatimu tadi”.
“Aygo pikiranmu terlalu jaih chagiya. Aku baru saja mandi di kamar mandi sebelah”
“Hufft.. Aku legah melihatmu oppa”. Taecyeon menyalakan TV dan duduk di sofa bersama Soyeon. “Oppa, kita menikah saja”.
“Apa yang bisa kau harapkan jika menikah denganku yang masih berstatus pelajar?”.
“Aku tak butuh apa-apa. Asalkan bersama oppa itu sudah cukup”. Keduanya sama-sama diam dengan waktu yang cukup lama. Soyeon tiba-tiba berdiri dan berjalan menuju dapur. Taecyeon hanya diam saja dan membiarkan Soyeon melakukan kegiatannya dalam diam. Setibanya di dapur, Soyeon mengambil dua buah gelas dan langsung membuat cokelat hangat untuk keduanya. Ia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.
“Oppa mianhae”. Lirihnya setelah menuangkan sesuatu ke dalam gelas Taecyeon yang baru saja ia keluarkan dari tasnya. Soyeon mengatur nafasnya agar terlihat lebih tenang kemudian kembali ke ruang TV dengan membawa dua gelas cokelat hangat untuk mereka. Taecyeon tersenyum simpul saat melihat Soyeon sudah kembali dan meletakkan segelas cokelat hangat di hadapannya.
“Gumawo chagiya”. Ucap Taecyeon seraya meraih gelas di depannya dan meneguk Cokelat itu hingga setengah.
“Nado oppa”. Balas Soyeon. Ekor matanya sedikit melirik kearah Taecyeon sambil meneguk cokelat hangatnya.
“Cokelat buatanmu selalu enak rasanya”.
“Benarkah oppa?”
“tentu saja”. Jawab Taecyeon. Tiba-tiba Taecyeon merasa tubuhnya sedikit panas dan ia terus saja mengibaskan tangannya di depan wajahnya. Perutnya terasa sedikit aneh begitupun dengan pandangannya yang sedikit berkunang. “Chagiya, kenapa mendadak panas?”. Tanya Taecyeon. Soyeon tak menjawab malah ia justru menuntun Taecyeon ke kamar namja tersebut. “Chagiya,neo… Sexy”. Kata Taecyeon dengan menunjukkan wajah nakalnya. Soyeon masih saja diam dan membiarkan obat yang dimasukkan ke dalam cokelat hangat yang sudah diminum namjanya bekerja sempurna. Taecyeon maju mendekati Soyeon dan mengusap lembut wajah Soyeon kemudian dikecupnya bibir Soyeon. “Chagiya… Nan..hmmmpp”. Taecyeon langsung diam ketika Bibirnya dan Soyeon bersentuhan. Ia yang sudah dalam pengaruh obat menjadi sangat agresif sehingga ciuman yang awalnya hanya berupa kecupan menjadi agresif.
SKIP… (Eounni gak berani ngetik yang yadong tingkat akut) ←_←
Sinar mentari masuk melalui jendela kamar berdominasi putih itu hingga membangunkan sang yeoja yang terlelap di samping namjanya. Ia tersenyum puas ketika perbuatannya semalam. Diliriknya di lantai pakaian keduanya sudah bertebaran di mana-mana. CUP, ia mencium pipi Taecyeon hingga membangunkan namja tersebut.
“Morning kiss oppa”. Bisiknya. Taecyeon langsung bangun dan duduk. Ia membulatkan matanya tak percaya ketika melihat kondisi kamarnya termasuk dirinya sekarang.
“Soyeon-ah, ap.ppa yang.. Sudah kita lakukan?”. Tanya Taecyeon.
“Membuat anak oppa”. Jawab Soyeon dengan santainya. Namja itu mengusap wajahnya frustasi. Ia memejamkan kedua matanya.
“Mianhae”. Lirih Taecyeon. Soyeon tak mengira jika namjanya malah meminta maaf padanya. “Mianhae jongmal mianhae”.
“Oppa, aku yang seharusnya minta maaf padamu. Jadi jebal jangan meminta maaf padaku oppa”. Lirih Soyeon. “Sasil….”. Soyeon menceritakan apa yang ia lakukan semalam kepada Taecyeon. Ia menundukkan wajahnya dan mengigit bibir bawahnya dengan gugup. Taecyeon menariknya dan membawanya ke dalam pelukannya. “Oppa mianhae”
“Sstt.. Ini juga salahku. Mianhae chagiya, karenaku kau melakukan hal ini. Aku sudah membuatmu menjadi yeoja yang jahat”.
“Nado mian oppa”.
“Aku akan bertanggung jawab padamu jika…”.
“Akan aku kabarkan oppa jika ada benih di sini”. Potong Soyeon sambil meletakkan tangan Taecyeon di perut polosnya. Taecyeon mengangguk dan tersenyum.
“Aku tak menyangka kau senekad ini”.
“Karena aku sudah gila oppa, hanya kau namja yang mampu bertahan sejauh ini bersamaku. Oppa sangat pengertian dan sabar menghadapiku,jadi aku tak ingin melepasmu oppa”.
“Jagalah kondisimu dengan baik. Ketika waktunya sudah pas, aku akan menghadap pada kedua orangtuamu”.
“Ne oppa”.
Apa yang Soyeon pikirkan tentang reaksi Taecyeon benar-benar di luar dugaannya. Ia pikir Taecyeon akan sangat membencinya karena perbuatannya, namun justru sebaliknya. Soyeon semakin yakin jika Taecyeon adalah takdirnya, berbeda dengan mantan-mantannya yang hanya mampu bertahan seminggu-sebulan dengannya.
Sebulan berlalu.
Senyum manis terpancar dari wajah Soyeon ketika dokter mengatakan bahwa ia tengah mengandung dan memasuki minggu ketiga. Tak lupa Soyeon langsung mengirim pesan kepada namjanya yang kini berada di LA untuk beberapa hari ke depan. Dirrt…dirt… Ia tersenyum melihat balasan dari Taecyeon.
From : Uri Oppa
Jagalah aegyku. Besok aku akan kembali ke Seoul. Saranghae Chagiya.
“Nado saranghae oppa”. Gumamnya pelan.
Soyeon menggabungkan dirinya bersama kedua orang tuanya untuk makan malam. Kedua orangtuanya belakangan ini merasa aneh dengan putri mereka karena tak mengungkit tentang Taecyeon. Mereka sedikit merasa legah dengan hal tersebut.
“Yeobo, kau tak ingin mengucapkan selamat padaku?” tanya Ny Jung pada suaminya.
“Selamat apa yeobo?”. Ny Jung tersenyum penuh arti. “wae?”.
“Ada Jung kecil di sini”. Jawab Ny Jung sambil mengusap perutnya.
“Mwo?”. Pekik Soyeon dan Tn Jung.
“Jongmal yeobo?”.
“Ne”.
“Omo chukkae eomma. Aigoo dongsaengku nanti akan mempunyai teman seusianya”. Celetuk Soyeon. Kedua orangtuanya menatapnya bingung. “Nado eomma. Aku akan menjadi seorang ibu karena janinku sudah memasuki minggu ketiga”. Lanjutnya sesantai mungkin
“MWO?”. Teriak keduanya. “Jung Soyeon neo!!!!”. Geram Tn Jung
“Jessica, kau sedang bercandakan?”
“Ani eomma, untuk apa aku berbohong”.
“Apa namja itu yang melakukannya?”. Tanya Tn Jung masih dengan emosi yang menguasai dirinya.
“Aku yang melakukannya. Aku yang merencanakan semuanya. Jangan salahkan Taecyeon oppa karena aku yang menjebaknya”.
“Jessica, neo!”
“Tak ada cara lain selain menikahkanku dengan Taec oppa”. Tn Jung membanting kasar garpu di tangannya kemudian meninggalkan meja makan yang disusul oleh istrinya. Soyeon menghembus nafas legah saat telah menyampaikan hal tersebut kepada kedua orangtuanya.
*****
Keesokkan harinya setelah makan malam keluarga Jung berkumpul di ruang tamu ketika menghetahui kedatangan Taecyeon.
“Jadi apa yang akan kau lakukan Taecyon-ssi?”. Tanya Ny Jung
“Aku akan bertanggungjawab penuh pada Soyeon. Aku mohon kalian merestui hubungan kami dan mau menikahkan Soyeon denganku”.
“Menikah? Apa yang kau ketahui tentang menikah?”.
“ini memang terlalu dini untukku Tn Jung, keunde aku jug Sudah memikirkannya. Aku mempunyai tabungan yang cukup untukku dan Soyeon”.
“Apa kau tahu? Soyeon adalah penerusku”.
“Appa, nan….”.
“Baiklah, minggu depan kalian menikah”. Potong Ny Jung.
“Yeobo”.
“eomma”.
“Keluargaku adalah bukan orang biasa. Apa kata orang diluar sana termasuk rekan bisnis ketik Mengetahui kondisi Soyeon. Jadi sebaiknya kalian segera dinikahkan”. Jelasnya. Cukup lama mereka membahas hal tersebut.
“Baiklah, tapi ada syaratnya”. Kata Tn Jung. “Aku akan mengatakan syaratnya ketika kalian sudah menikah nanti”.
“Arraso,arraso arraso appa aku akan melakukannya”. Sela Soyeon dengan bangganya.
Keputusan yang sudah ditetapkan menjadikan hari ini Soyeon akan resmi menjadi Ny Bae. Acara pernikahan yang digelar sangat mewah mengingat banyak tamu yang diundang dari rekan bisnis Tn jung, teman Soyeon serta paman Taecyeon yang datang dari China. Keesokkan harinya, pasangan pengantin baru ini langsung terbang ke LA karena Taecyeon harus mengikuti beberapa test khusus sekalipun ia sudah memperoleh beasiswa namun ia tetap diharus mengikuti test masuk sebagai formalitas semata. (Eounni percepat). Usia kehamilan Soyeon sudah memasuki bulan kesembilan. Perasaan Soyeon sangat gelisah ketika memikirkan syarat yang baru saja dikatakan appanya melalui email. Ia tak punya cara lain selain menyetujui syarat tersebut tanpa mengatakannya kepada suaminya. Banyak perubahan yang ditunjukkan Soyeon pasca menikah. Ia menjadi lebih dewasa dalam bersikap sehingga memudahkan Taecyeon mengurusnya yang tengah hamil tua.
*****
Taecyeon menunggu dengan gelisah istrinya yang tengah berjuang di ruang persalinan. Ia mondar-mandir di depan pintu ruangan tersebut sambil menggigit jarinya gelisah. Sejam kemudian seorang dokter keluar dari ruangan tersebut.
“Bagaimana dok?”
“Selamat putri anda sangat cantik. Istri anda masih lemah tapi anda bisakah anda ikut bersama saya tn?”.
“Baiklah dokter”. Kata Taecyeon. “Aku menjadi seorang ayah. Thanks God”. Batin Taecyeon. Setelah keluar dari ruangan Dr. Fanny yang hanya membahas tentang apa saja yang harus ia lakukan sebagai seorang ayah dan suami, Taecyeon mendapat sepucuk surat dari Dr. Fanny yang mengatakan surat itu berasal dari istrinya. Taecyeon duduk di sebuah taman sambil membaca isi surat tersebut.
-Dear Uri Nampyeon-
Oppa mianhae…
Aku sudah melihat putri kita. Dia sangat cantik. Pipinya sangat chubby tak sama seperti appa dan eommanya. Hemm, menurut oppa nama apa yang cocok untuknya? Aygoo aku ingin bisa bersama kalian. Keunde….
Oppa mianhae, appa mengajukkan syarat untukku agar kembali ke Seoul setelah melahirkan dan melanjutkan studyku di sana. Dia mengancam akan menghapus namaku dari keluarga dan tak menganggapku darah dagingnya jika aku menolaknya.
Oppa, aku berjanji. Percayalah dan tunggulah aku. 1 tahun aku akan kembali setelah menyelesaikan sekolahku di sana.
Tunggulah aku oppa. Aku akan kembali tepat dihari ulang tahun putri kita.
Your Love -Bae Soyeon-
Taecyeon meremas surat tersebut dengan kasar. “Tak bisakah kau mengucapkannya secara langsung padaku Soyeon-ah?”. Lirih Taecyeon.
Hari-hari yang Taecyeon lalui cukup berat, dimana ia harus mengurusi putrinya yang masih bayi disisi lain ia harus mengurus kuliahnya. Waktu berjalan begitu cepat. Dan tak terasa setahun akhirnya berlalu. Tepat diperayaan ulangtahun putrinya yang pertama, Taecyeon selalu menoleh kearah pintu rumahnya menunggu kedatangan Soyeon.
“Samchon, ini kado untuk Suzy”. Kata seorang namja kecil berusia tiga tahun.
“Ini juga Samchon. Hadiahku untuk suzy”. Tambah seorang namja lagi.
“Gumabta Mark, Kriss”.
“Cheonma Samchon. Uri Suzy eoddi?”. Tanya mereka.
“Suzy sedang digendong oleh noonamu Kriss”.
“Yubin noona?”.
“Ne”.
“Arraso, Mark kkaja kita mencari mereka”.
“hmmm”. Dua namja kecil itu adalah namja yang selama ini selalu menemani Suzy bermain ketika ia sedang sibuk.
“Soyeon-ah, kenapa kau belum kembali?”. Lirih Taecyeon.
2 tahun kemudian.
Suzy yang sudah berusia 3 tahun bermain bersama 2 orang namja yang selalu setia menemaninya.
“Oppa, my mom eoddi?” tanya Suzy
“Your mom?”
“Ne, Charli mengatakan my mom pergi ke tempat yang sangat jauh”.
“Ibumu pasti di surga Soyeon-ah”.
“Surga? Tempat apa itu oppa?”.
“Tenpat untuk orang-orang yang sudah meninggal”. Jawab Kriss dengan polosnya.
“Died?”
“Yeah, maybe. Orang yang sudah lama pergi dan tak kembali artinya sudah meninggal”. Jelas Mark
“Apa aku bisa menemuinya oppa?”
“Ani, hanya orang yang sudah meninggal,kemudian dikuburkan dan ia akan ke surga”.
“Dikuburkan? Bukankah itu seperti ditanam di tanah oppa?”.
“Ne seperti itu”. Jawab Kriss.
“My Mom di tanam?. Huufftt”. Suzy tertunduk sedih. Ia meraih sebuah kertas dan crayon di depannya. Di gambarnya wajahnya,charli dan seorang yeoja di sampingnya. Taecyeon kembali tepat setelah gambarnya selesai.
“Cahrli… Lihat, aku menggambarnya”. Teriak Suzy dan langsung berlari ke arah Taecyeon.
“woah kau menggambarnya? siapa mereka?”.
“Look. It’s me Charli. Ini kau charli and this is my mom. Dia pasti senang melihatnya dari surga”.
“Surga? “
“Hmmm. Bukankah orang yang lama pergi artinya telah meninggal?”
“Meninggal?”. Taecyeon masih bingung dengan apa yang diucapkan putrinya. “Charli, mengapa kau merahasiakan dariku jika mom telah meninggal?”. Lirih Suzy
“Haruskah aku membenarkan ucapannya?” batin Taecyeon
“Sorry honey, aku tak ingin membuatmu sedih sehingga merahasiakannya”.
“I am ok. Percayalah charli  semua akan baik-baik because of you”. Taecyeon mengangguk cepat dan memeluk putri kecilnya yang sangat pandai berbicara itu.
“Baiklah, 3 tahun sudah cukup untukku menunggumu Soyeon-ah, bagi Suzy kau sudah meninggal? Tapi aku akan mencoba bersabar menunggumu hingga aku lelah”. Batin Taecyon.

TbC
Tulisannya agak berantakkan mian yaah.. Gak sempat baca ulang soalnya eounni agak malas hihiihi.. Mian tiap komentnya jarang bahkan tak pernah eounni balas..
Postingnya juga lama,huft bermodalkan ponsel jadi ekstra sabar..
Okey Flashbcknya udahan yaahh… Next part kita kembali ke kisah selanjutnya…

Oh My Yeobo

Gambar

Main cast : Suzy, Kim Myungsoo
Support Cast : Temukan sendiri (>,< Mian)
Genre : Married-life,comedy,romance
Length : oneshoot
Author : @Ummu_Baechimi
Yang masih kesal ma eounni karena FF kemarin sad ending yok angkat kepala (hihihi :D) eounni tebus nih kekecewaan kalian dengan FF gokil,konyol dan lainnya. Silahkan temukan sendiri di cerita kali ini dan kalian bebas mau katain Genrenya kayak apa.
Selamat Membaca 😀 and RCL-nya eounni tunggu ne 
******************************************************************************
Menikah diusia muda dengan iming-iming akan memenuhi keinginan terbesarmu,apakah kalian mau melakukannya? Apalagi Baca lebih lanjut

Let it go part 7

Gambar

Main Cast            : Bae Suzy, Kim Myungsoo

Other Cast          : Jiyeon, Choi Minho, Naeun, Sulli, Taemin

Suzy Parent’s (Siwon,Yoona)

Myungsoo Parent’s (Kibum,Sunny),etc.

Genre                   : Comedy, Married-life, Romance

Author                  :@Ummu_Baechimi

**************************************************************************

Sulli tiba-tiba teringat dengan yeoja tersebut kemudian ingin mengatakannya pada Suzy. Namun terlambat,karena…

BRAKKKK….

Tubuh Myungsoo terpental ke samping begitu keras membuat semua yang ada di situ membulatkan mata tak percaya.

Part 7 …

PRANGG.. Baca lebih lanjut