BRAVE

Main cast             : Bae Suzy, Kim Myungsoo

Support Cast      : JYP as Bae Jin Young, Soo Ae, Kim Soo Hyun, Kim Tae He, The Ji (?)

Genre                   : Family,romance,married-life

Length                  : Oneshoot

Author                  :@ummu_baechimi

*******************************

Judulnya emang mirip dengan kartun si yeoja berambut merah dalam film “Brave”.

Hehe ceritanya juga gitu,tapi alurnya eounni ubah mulai pertengahan sampai ending.Maybe awalnya juga DIKIT dihilangkan sesuai versi asli.

Cah, Happy reading…!!!

Disebuah hutan pinus yang indah, keluarga Bae Jinyoung melakukan piknik bersama keluarga kecilnya ditemani beberapa pengawalnya.Selain berpiknik, namja berusia 29 tahun itu juga memanfaatkan kesempatan untuk berburu yang sudah menjadi hobynya. Selain itu, kesempatan langka ini juga ia manfaatkan untuk melatih putri kecilnya yang berusia 6 tahun memanah. Bae Suzy,yeoja cantik dengan rambut merahnya indahnya itu begitu bersemangat ketika dituntun oleh sang appa untuk belajar bagaimana cara memanah yang benar. Keduanya sangat menikmati moment tersebut namun tidak dengan sang eomma yang lebih menginginkan putrinya tumbuh menjadi seorang putri yang akan meneruskan perusahaan The King of Bae. Sebuah grup yang sukses bergerak dibidang pendidikan, komunikasi, kesehatan dan perhubungan. Tidak heran jika saat ini begitu banyak pengawal yang mengelilingi mereka untuk menjaga keamanan di sekitar keluarga tersebut. Sambil menunggu sang appa mengasah pedangnya, Suzy bermain bersama eommanya dengan ceria.

“dimana kau? Ayo keluar!”. Teriak sang eomma yang berusaha mencari dimana Suzy bersembunyi. Yeoja itu pura-pura mengitari meja di depannya seolah tak tahu bahwa putrinya tengah bersembunyi di bawah meja. “Ayolah keluar!, aku akan menemukanmu”. Serunya.Suzy terkekeh pelan melihat eommanya yang terlihat gelisah. “Dimana kau nappeun kecilku,aku akan menemukanmu”.”Dimana gadis kecilku yang berulang tahun,ehmm?. Aku akan melahapnya jika menemukannya”. Ucapnya dengan memperagakkan gaya seolah-olah akan menerkam putrinya. Suzy langsung berlari dari arah belakang dan memeluk erat eommanya. “Ahh,aku akan memakanmu omm,omm,,omm”. Goda sang eomma sambil menggelitik Suzy. “Oh Jinyoung-ssi,jangan ada senjata di atas meja”. Serunya saat melihat suaminya meletakkan busur di atas meja.Suzy yang melihatnya langsung turun dari pangkuan eommanya dan meraih busur tersebut.

“Bolehkah aku memanah? Boleh,bolehkah aku? Ku mohon bolehkan appa?”.Pinta Suzy dengan memeluk erat busur yang besarnya melebihi ukuran tubuhnya sehingga membuatnya sulit mengangkat benda tersebut.

“Kenapa tidak gunakan milikmu sendiri?”Tanya Appa Suzy kemudian memberikan busur kecil kepada Suzy. “selamat ulang tahun gadis kecilku sayang”. Suzy mengerjapkan mata tak percaya mendapat kado dari sang appa berupa busur. Dengan semangat ia meraihnya dan langsung mencobanya. Soo Ae atau eommanya Suzy mengusap dada melihat suaminya malah mengajari putrinya memanah. “Sekarang gadis baik, tarik ke belakang pada pipimu,itu bagus!”.Suzy mencoba mencerna dengan baik setiap kalimat yang diajarkan oleh appanya..”tetap buka kedua matamu dan… lepaskan”.

“Aku salah”.Keluh Suzy dengan wajah sedih.Soo Ae membelai lembut rambut Suzy.

“pergi dan ambil kembali”. Suzy langsung berlari ke tengah hutan untuk mencari anak panahnya yang belum mengenai sebuah benda yang menjadi tergetnya. “Sebuah busur,jinyoung? Dia yeoja”. Dengus Soo Ae. Jiyoung justru balik menggoda istrinya ketika mendapat omelan.

Setelah berhasil mendapatkan anak panahnya, Suzy kembali menuju ke perkemahan mereka.

15 tahun kemudian…

Suzy POV

Ada yang bilang,takdir kita terikat pada tanah Sebanyak apapun dari adanya kita. Yang lain berkata takdir terajut bersama seperti kain. Jadi takdir setiap orang terajut dengan banyak cara. Ini salah satu cara kita menemukan atau berjuang untuk perubahan. Beberapa orang tak pernah menemukannya. Tapi ada yang menemukannya,mereka yang memimpin. Kisah ini tentang uri appa yang tak kenal lelah dalam menghadapi berbagai permasalahan dalam kehidupan pekerjaannya.Menjadi tokoh yang dikenali banyak orang. Selalu menjunjung tinggi nilai persaudaraan dan tetap bersikap rendah diri sekalipun ia adalah seorang King of Bae. Nan Bae Suzy,putri pertama dengan 3 saudara laki-laki. Para pangeran Ji Soo, Ji Yoo dan Ji Hoo. Lebih tepatnya,para setan kecil. Mereka selalu lolos dari pantauan Lee ahjussi,sedangkan aku?. Huh. Aku seorang putri.Aku adalah panutan. Aku punya tugas,tanggung jawab,harapan. Seluruh hidupku sudah terencana.Dipersiapkan untuk suatu hari.Ya, menjadi seperti nae eomma.Dia bertanggung jawab setiap hari dalam hidupku.

Eomma selalu mengajari etika seorang princess sebagai penerus untuk King Of Bae. Oh God, naega wae? Aku ingin seperti yang lainnya, memiliki kehidupan yang bebas sesuai keinginanku. Yah inginku hanya satu,menaklukkan hutan dengan imajinasiku. Menunggangi kuda dan memanah di tengah hutan. Bukan duduk di mobil mewah ke sana kemari dengan ditemani 2 orang boddy guard suruhan appa.

Di sinilah aku saat ini.Di lantai pertama. Berdiri di depan peraduan sang putri sambil mendengar ocehan eomma yang tak ada habisnya mengajariku bersikap layaknya seorang putri

“Kau harus menghayati setiap perkataanmu,di setiap ruangan ini atau itu akan sia-sia”. Teriak eomma dari lantai 2.

“ini hanya sia-sia”. Dengusku pelan

“aku dengar itu,dari atas”.huh.

“Seorang pewaris harus mengenal perusahannya”.Aku tak mendengarkan lagi kata eomma karena saat ini aku sedang menggambar posenya saat tengah mengajariku di dalam kamarku. “ia tak boleh mencoret-coret”. Lanjutnya dengan menunjukkan gambarku di depan wajahku.

Setelah mengajariku tata krama,eomma melanjutkannya dengan mengajariku memainkan piano. Oh,haruskah seorang putri menguasai semuanya?

“seorangputri tak boleh terbahak-bahak!!”. Oceh eomma saat melihatku tertawa

“tak boleh membiarkan mulutnya penuh!!”. Oceh eomma saat melihatku makan

“bangun lebih awal!!”. Oceh eomma dipagi hari

“penuh kasih!!”

“sabar!!”

“berhati-hati!!”

“bersih!!”. Itulah semua ocehannya padaku setiap harinya dan itu belum berakhir.. “…dan yang paling tinggi dari semuanya,seorang putri harus berusaha.. tuk sempurna”. Aku mual mendengar kalimat tersebut.Tapi ada waktu sekali-kali untuk suatu hari di mana aku tidak harus menjadi seorang putri. Tak ada pelajaran, tak ada harapan,hari dimana apapun bisa terjadi. Hari di mana aku dapat merubah takdirku meski hanya sesaat.

Author POV

Suzy menuruni anak tangga dengan ceria menyambut akhir pecan yang cerah.Ia mengambil kunci mobilnya dan meninggalkan rumah membawa busurnya tanpa sepengetahuan eommanya. Setibanya di tempat tujuan, ia tersenyum bahagia melihat kuda kesayangannya yang terlihat sehat hari itu.

“Anda datang agasshi?” tegur Kwon ahjussi

“Eoh?Ne ahjussi.Bolehkah kau mengeluarkannya?Aku sudah ingin melepas rindu dengannya”. Namja paruh baya itu mengangguk dan melepaskan kuda tersebut serta diberikannya kepada Suzy

“anda ingin memanah lagi?”

“Georom,tapi aku takkan berburu seperti appa. Aku hanya ingin mengitari hutan dan…”.

“Air terjun itu?”

“hehe ne ahjussi,dari dulu aku ingin sekali meminum langsung air terjun itu dari bukitnya. Jadi sebelum eomma semakin mengekangku,jadi aku akan melakukannya hari ini”.

“Aku senang mendengar semangatmu tapi kau harus berhati-hati agasshi di tengah hutan sana”.

“Geojongmal ahjussi, kalau begitu aku pergi,anyyeong”

“Joshimhe agasshi”.Teriak Kwon ahjussi.Kuda yang ditunggangi Suzy berlari dengan kencang namun tak sedikitpun wajah takut yang ditunjukkan Suzy.Ia justru mengeluarkan anak panah dan memanah setiap target yang terpasang di ranting pohon dan memanahnya dengan tepat pada sasaran tanpa meleset satupun. Tepat ketika kudanya melompati sebuah pohon yang tumbang, kamera seorang namja bermata elang membidiknya secara kebutulan dari arah belakang.Namja itu tersentak melihat objek yang baru saja didapatinya itu.

“Woah sempurna”.Gumamnya dengan bangga.Ia menoleh kea rah Suzy yang kini sudah menghilang dari hadapannya. “Yeoja tangguh”.Lesung pipi tergambar jelas di wajahnya ketika ia tersenyum. “yeoja berjubah merah”.

Suzy mengukir namanya di busurnya.Sementara kudanya kini ikut beristrahat di sampingnya. Setelah mengukir namanya ia letakkan busurnya di atas rerumputan dan berjalan menuju sebuah bukit batu yang memiliki air terjun yang sangat besar.

“Akan ku buktikan padamu bahwa aku bisa menaklukanmu”. Teriak Suzy di depan air terjun tersebut. Dengan cekatan Suzy memanjat tebing tersebut.Sedikit kesusahan namun tak mengurungi niatnya untuk terus memanjat hingga mencapai puncaknya. “Aaaaarrghh…!!! Eomma,appa,Uri Nam-dongsaeng nan haengbokha”. Teriak Suzy dengan merentangkan kedua tangannya ketika telah berada di puncak bukit yang memiliki air terjun terbut.

********

Suzy mengambil sepiring kue kesukaan adik-adiknya tanpa sepengetahuan pengasuh mereka dan membawanya ke meja makan untuk menyusul keluarganya menikmati makan siang bersama di akhir pecan ini.Ia meletakkan kue tersebut di bawah meja agar tidak mendapat larangan dari Soo Ae yang suka melarang putra-putra kecil memakan makanan manis berlebihan.

“…..Kemudian appa semakin melaju dengan kencang dan..”. ketiga putra Jinyoung tampak tak begitu menikmati cerita yang baru saja diceritakan appa mereka hingga Suzy datang dan melanjutkan cerita tersebut menurut versinya

“Dan appa harus menerima kekalahan saat sebuah kendaraan menghalanginya dan itu adalah eomma”. Potong Suzy.Ketiga dongsaengnya langsung bersemangat ketika cerita itu dilanjutkan oleh noonanya.

“Owhss kenapa harus bagian itu yang kau ceritakan,itu adalah bagian paling memalukan”. Dengus Jinyoung. Suzy tersenyum penuh kemenangan dan meletakkan busurnya di atas meja makan.

“Suzy, putri tak menyimpan senjatanya di atas meja”. Tegur Soo Ae

“Eomma?”. Rengek Suzy. “ini hanya busurku”.

“seorang putri tidak seharusnya memiliki senjata menurutku”.

“Jangan ganggu dia!”. Bela Jinyoung. “putri atau bukan, belajar bertarung itu penting”. Mendapat pembelaan dari appanya membuat Suzy kembali tersenyum puas.

“Eomma, eomma takkan bisa menebak apa yang kulakukan hari ini”.Kata Suzy ceria.Ia meletakkan busurnya di sandaran kursi. “Aku memanjat Queen Tooth dan meminum air dari air terjun api”. Ketiga dongsaengnya yang tadinya asyik dengan makanan mereka langsung menganga sempurna mendengar ucapan noonanya.

“Air terjun api? Mereka bilang hanya raja masa lalu yang berani melakukannya”. Celetuk Jinyoung

“hohoho,kau tak percaya appa? Aku berhasil menaklukannya”. Ucap Suzy bangga

“Apa yang kau lakukan chagiya?”. Tanya Soo Ae seolah ia senang dengan pembicaraan mereka

“huuh,opso eomma”. Jawab Suzy

“heyy, namja tak boleh memainkan makanannya”. Tegur Soo Ae untuk ketiga putranya.Sementara Soo Ae asyik menegur ketiga putranya seorang pelayan istana mereka datang dan membawa sebuah undangan berwarna merah keemasan.

“Nyonya”. Kata sang pelayang.

“Ow, kembali ke tempatmu”.Balas Soo Ae seraya mengambil undangan tersebut dan membacanya.

“ssst”. Suzy memanggil ketiga dongsaengnya dan menunjuk pada kue yang ia ambil sebelumnya kemudian ia letakkan di bawah meja sehingga ketiga bocah menggemaskan itu langsung turun dari kursi dan menikmati kue tersebut dalam diam

“Ah dari Kim Corp. tidak perlu aku ragukkan lagi jika ini datangnya langsung dari Kim Corp”.Soo Ae terus menyimak isi undangan itu. “Yeobo!”.panggilnya. Suzy dan appanya langsung menoleh padanya.“Aku menerimanya”.Jawabnya seolah mengerti dengan tatapan aneh dari Suzy dan suaminya. “Ji soo,Ji Yoo,Ji Hoo silahkan tinggalkan dulu meja makan”.

“ne eomma”. Jawab ketiganya dan langsung berlari

“Apa yang harus kulakukan sekarang?”Tanya Suzy

“Appamu ingin mendiskusikan sesuatu denganmu”.

“Uhuk”.Jinyoung tersedak minumannya.

“Yeobo?”

“ehem…ehem,,, Su..”

“Presiden Kim ingin menjodohkanmu dengan putranya”. Potong Soo Ae

“MWO?”pekik Suzy

“Para klan sudah menyetujuinya dan ingin langsung melamarmu”

“APPA?”. Pekik Suzy agar mendapat pembelaan dari Jinyoung

“eo..mmwwo? nan eee neo eomma…nan…”

“uri chagiya,nae Suzy. Aku tak tahu jika responmu seperti ini”. Potong sang eomma. “Akhir pecan mereka akan hadir untung membicarakan tanggal pernikahan kalian”.

Brakk.Suzy menggebrak meja makan dengan keras “aku pikir seorang putri harus konsisten dengan perkataanya”. Teriak Suzy

“Seorang putri tidak membesarkan suaranya”.”.Suzy.ini adalah apa yang telah kau siapkan untuk hidupmu”.

“Ani, ini adalah apa yang telah kalian siapkan untuk hidupku.Aku tak mau melaluinya”.Setelah mengatakannya Suzy langsung pergi begitu saja.

“Suzy!!”. Panggil Soo Ae. Ia menyusul Suzy di dalam kamar Suzy. Di sana ia mendapati Suzy sedang meluapkan amarahnya dengan pedang pemberian JInyoung.

“Eomma,pelamar itu…pernikahan..”

“persiapkan dirimu,jangan membuat malu kami di hadapan Presiden Kim dan keluarganya”.

“ini tak adil eomma”

“Oh Suzy, Ini hanya pernikahan.Bukan akhir dari dunia”.Kata Soo Ae sebelum keluar dari kamar Suzy.

“Aaarrhgg”.Teriak Suzy dan menutup pintu kamarnya dengan kasar.

“Kau harusnya membantuku membujuk putrimu yang keras kepala itu.Bukan memilih diam dan memanjakan busur tuamu itu. Dua hari sudah kau meninggalkan kantor begitu saja”. Keluh Soo Ae. Jinyoung menggantung kembali busurnya kemudian duduk di samping istrinya.

“Jangan terlalu memaksanya yeobo. Caramu yang seperti ini akan membuatnya semakin membencimu. Bicaralah dengan baik padanya”.

“Aku sudah melakukannya”.

“kalau begitu cobalah dengan cara yang lebih manis. Anggaplah aku Suzy dan coba kau lakukan lagi untuk membujukku agar mau menerima perjodohan itu”.

“Andwe, aku tidak mungkin bisa melakukannya”.

“Tentu kau bisa”. Soo Ae menatap sengit suaminya dan itu membuat Jinyoung langsung mengubah ekspresi wajahnya layaknya Suzy kemudian meniru gaya bicara Suzy. “Aku tidak ingin menikah!Aku ingin sendiri dan biarkan angin membelai rambutku saat memanah celah gunung pada matahari yang akan tenggelam”.Jinyoung mengedipkan matanya berulang dihadapan Istrinya. Soo Ae menarik nafas dalam sebelum menjawabnya untuk mempraktekkan dirinya seolah tengah membujuk Suzy

*************************

Suzy masih setia mematut dirinya di depan cermin,padahal acara lamarannya akan segera dimulai. ia menjadi lebih pendiam sejak secara tak sengaja busur kesayangannya harus jatuh ditungku api yang tak sengaja dilakukan oleh Soo Ae. Belum lagi perubahan warna rambutnya yang pirang kini menjadi lebih tertata dan tidak dibiarkan terurai begitu saja.

“Aku ingin hidupku tetap seperti angin.Aku ingin hidup seperti yang lainnya”.Gumamnya.

Ceklek.Soo Ae membuka pintu kamar Suzy dan melangkah mendekati Suzy.

“Apa yang kau pikirkan lagi.Calonmu sudah menunggumu.Kau terlihat cantik dan dia pun terlihat sangat tampan”.

“Ini tak adil untukku”. Lirih Suzy.

“mungkin untuk saat ini tapi suatu saat kau takkan menyesalinya. Percayalah”.

“bukankah itu semua demi kalian? Ini bukan kebahagiaanku eomma,mengertilah”.

“kau harusnya membuat permohonan pada Tuhan jika ingin merubah keadaan saat ini”.

“Ani, jika aku harus memohon pada Tuhan mungkin sebaiknya aku diberi waktu untuk kabur dari rumah ini”

“Sayangnya Tuhan tak berpihak padamu sayang,kkaja. Jangan biarkan semuanya menunggumu terlalu lama”.Suzy hanya pasrah berjalan berdampingan dengan Soo Ae.“Aku percaya padamu Suzy-ah, kau takkan membuat kekacauan”.

“kuharap eomma tak terlalu berharap”.

tn Kim menyunggingkan senyum saat melihat kehadiran Suzy dan Soo Ae. Ia mempersilahkan Tae Hee dan Myungsoo untuk menyambut kedatangan keduanya di hadapan para tamu.

“jadi di sinilah kita, di istanaku untuk menyambut calon besanku untuk melaksanakan tukar cincin antara putriku Bae Suzy dan putra dari sahabatku Kim Myungsoo yang malam hari ini terlihat sangat sempurna”. Kata JInyoung sebagai ucapan pembukanya.

“Yang mulia,anda terlalu berlebihan memuji putraku”. Kata Soo Hyun,appa Myungsoo

“haha aku tak pandai memuji,itulah kenyataannya”.

“membosankan”. Gumam Suzy pelan.

“Noona, apa kau ingin merubah acara ini menjadi sedikit berbeda?”bisik Ji Soo

“Eottohke?”

“serahkan pada kami”. Jawab si kembar.

“pastikan hasilnya memuaskan”. Kata Suzy seolah mengetahui ide konyol dongsaengnya.

“geojongmal,kkaja hyung”. Suzy yang sedari tadi kehilangan senyum dari wajah cantiknya kini berubah menjadi sumringah.

“ada apa?” Tanya Soo Ae

“Nde?”Tanya Suzy. “Ah aku menunggu kiamat yang akan segera datang”. Jawabnya dengan senyum penuh arti

“Bae Suzy neo solma?”.

“solma,mwo?”

“jangan merusak acara pertunangan kalian”.

“Apa yang aku lakukan?. Mana bisa aku membuat ulah disaat aku hanya berdiam diri di depan eomma dengan menggunakan gaun setengah jadi ini”.

“awas saja jika itu terjadi”.

Myungsoo POV

Perjodohan?Pupus sudah harapanku mencari gadis tangguh itu.Hidup ini terlalu penuh aturan, semua seakan sudah diatur sejak aku dilahirkan.Apakah seperti ini kehidupan dari pewaris tunggal Kim corp yang selalu disebut kerajaan Kim? Pertunjukkan yang sempurna King of Kim dan King Of Bae.Yah, aku bisa dengan jelas melihat wajah penolakan dari calon istriku.Dia terlihat sangat cantik dan emm sexy. Penampilannya sudah menunjukkan dia adalah seorang putri yang sangat menjunjung tinggi nilai estetika. Bisa saja dia adalah yeoja yang sangat penurut. Huhh, padahal aku lebih menginginkan yeoja yang sederhana dan memiliki mimpi yang sama denganku. Berjalan sendiri mendapatkan jalan hidupku tanpa terikat dengan aturan keluarga.

Author POV

Brukk…..brakkk…. praaaaaaang….!!! Suara gaduh terdengar dari ruang tengah tempat dimana berbagai jenis makanan dan minuman disajikan untuk para tamu. Soo Ae yang panic langsung berlari ke sumber suara.

“Ada apa ini?” tanyanya.

“j..jjwesonghamnisa nyonya,aku tak sengaja tersandung sehingga menimbulkan kekacauan ini”.

“Huuh, cepat panggil pelayan yang lainnya dan….”

Duarrr…..duar… suara ledakkanpun tedengar dari arah kolam renang.

“Sesanghae,apa lagi ini?”geram Soo Ae.

“Nyonya,jwesonghamnida. Aku ingin menyalakan pemanggang ini namun tiba-tiba saja dia langsung meledak”.

“Kerja yang bagus iblis kecilku”. Batin Suzy

“Noona,eotte?neo joah?”Tanya Ji Hoo

“Georom chagy”. Jawab Suzy

“OMO, Ae-ssi gwaencahna?”Tanya Tae Hee

“Oh,ini kiamat”.

“Mungkin ini pertanda bahwa pertunangan ini tidak bisa dilanjutkan”. Kata Myungsoo

“Aku rasa begitu”. Tambah Jinyoung. “mungkin ini menjadi tanda bahwa sebaiknya kau semakin cepat menjadi menantuku”

“Nde?”

“solma kau menginginkan keduanya langsung dinikahkan saja?”

“Bingo chingu”

“APPA?”

“AHBOEJI”.

“Joah”

“Nado Joah”

ANDWE….!!!!”.teriak Suzy dan Myungsoo dalam hati. Suzy melirik Myungsoo dengan malas begitupun sebaliknya.

“APPA,EOMMA”geram Suzy dengan mengepalkan kedua tangannya

“Princess yang tak punya etika“. Sindir Myungsoo. Suzy menatap namja di sampingnya dengan tajam.

“Aku tak ingin berurusan denganmu namja kecil”.

“Lebih baik daripada gadis raksasa yang tak punya otak”.

“Setidaknya aku bukan robot yang asal menyetujui kehendak orang tua begitu saja”.

“Mwo?”

“Pengecut!!!”.Desis Suzy kemudian meninggalkan semuanya menuju kamarnya.

“Aku takkan pernah bisa hidup bersama yeoja seperti dia”.Gumam Myungsoo pelan.Kedua orang tuanya dan calon besannya menghampiri Myungsoo dan menepuk pelan pundaknya.

“Maafkan kami Myungsoo-ah telah membuat acara pertunangan ini berantakan”. Sesal Soo Ae

“Nde? Aa..animida eomoniem”.

“Namja yang sopan,keutchi yeobo?”

“georom”.

Sopan?Geure.Tidak seperti putrimu itu eomoniem”. Batin Myungsoo

“aku sudah tak sabar menanti lusa”. Gumam Soo Hyun

“Lusa?’’ Tanya Myungsoo

“Pernikahan kalian akan dilaksanakan lusa di Pulau Jeju. Setelah itu kita akan berpiknik untuk mengobati rasa rindu kami untuk berburu”. Jawab Jinyoung

“Bukankah itu usul gilamu?”. Tanya Soo Ae

“Tapi besanku menyetujuinya dan menyukainya”.

“Haha tentu saja.Selama ini aku terlalu sibuk dengan perusahan”.

“Pasti akan sangat menyenangkan”.

“Dan kau bisa memotret pemandangan di sana dengan sepuasnya”

“Eomma?”

“Jadilah anak yang bisa kubanggakan Myungsoo-ah, kami tak bisa memberikanmu dongsaeng untuk meneruskan perusahan kita kelak,jadi hanya kau yang menjadi harapanku”

“Ahoeji?”

“Aku mungkin lebih beruntung dari ayahmu yang mempunyai 4 orang malaikatku. Sekalipun mereka lebih mirip iblis”

“Bae Jinyoung”. Tegur Soo Ae

“Hehe mian yeobo”.

Apa begitu mudahnya mereka menentukan pernikahanku tanpa bertanya padaku? Bisakah aku memastikan yeoja itu sebelum aku benar-benar menjadi suami dari yeoja lain”. Batin Myungsoo sambil membayangi sosok yeoja yang pernah tertangkap oleh kameranya beberapa waktu lalu.

**************************

Meski telah mengenakan gaun pengantin yang cantik, Suzy tak lupa mengelus sayang busurnya yang sedikit terbakar api itu. Ia membungkusnya dengan kain hijau dan menyimpannya ke dalam lemari pakaiannya.

“Sepertinya duniaku benar-benar akan hilang”.lirihnya.

“Princess yang telah mengenakan gaun pengantin dilarang bersedih”. Kata Jinyoung sambil membelai lembut rambut Suzy.

“Appa, selama ini kau menganggapku apa?”

“kau bicara apa sayang?”

“kurasa appa cukup paham dengan pertanyaanku”. Jinyoung menghela nafas dalam dan memejamkan matanya sejenak.

“Mianhae sayang.Aku appa yang buruk untukmu.Aku appa yang tidak bisa mendengar kata hati putrinya.Kau pasti sangat membenciku”.

“Bisakah aku membencimu?”Tanya suzy dengan mata berkaca. “Bagaimana kalian bisa mendengar keinginanku jika yang menjadi raja dan ratu adalah kalian?.Akulah yang pada akhirnya harus mendengar kalian”.Hati Jinyoung begitu pilu mendengar penuturan putrinya. “hiks..karena titah raja tidak akan berubah dengan mudahnya”. Jinyoung tak bisa berkata apa-apa selain mendekab erat Suzy.

“Uljima sayang”.Ucapnya kemudian menghapus sisa airmata di pipi Suzy. “Kau ingin kabur?”. Suzy menatap appanya tak percaya,namun hanya gelengan pelan yang menjadi jawabannya.

“ini akan menjadi keinginan terakhir kalian yang tak kubantah”

“Gumawo sayang,kkaja. Calon suamimu sudah lama menunggu di depan altar”. Suzy mengangguk pelan dan menerima uluran tangan Jinyoung.

Acara pemberkatan pernikahan Suzy dan Myungsoo berjalan dengan lancar.Semua tamu undangan sangat terpana dengan perayaan tersebut. Satu per satu tamu undangan mulai meninggalkan tempat berlangsungnya acara yang sudah berlangsung kurang lebih 7 jam itu. Suzy terus memijat betisnya karena kelalahan,melihat hal tersebut Myungsoopun berjongkok di depan Suzy dan melepaskan hills yang ada pada kaki istrinya

“Apa yang kau lakukan?”

“apa lagi? Tentu saja melepas sepatumu.Kakimu akan semakin sakit jika terlalu lama mengenakannya dengan terus berdiri”.

“Gumawo”.

“Ehmm”.

“Myungsoo-ssi, apa aku bisa ke kamar saat ini juga?”

“aygoo menantuku. Kalian istrahatlah. Besok kita akanberpiknik dan berburu. Tamu undanganpun sudah mulai berkurang”. Kata Tae Hee

“Arraso eomma”.Jawab myungsoo.“KKaja”.Myungsoo membantu Suzy untuk memapahnya.

“mereka sungguh manis Ae-ah”

“Tentu saja Hee-ah”.Tawa keduanya.

“Aku berharap malam ini juga akan tercipta little Kim,haha”

“Aygoo kau sungguh tak sabaran sekali”..tae Hee hanya bisa terkekeh pelan begitupun Soo Ae.

“ANDWE!!!” teriak Suzy saat Myungsoo akan membuka lemari pakaiannya. Myungsoo mengernyit heran.

“waeyo? Apa kau menyimpan sesuatu yang aneh?”

“Nde? Aaaaniyo,hanya saja aku belum mengatur isi lemariku”.

“Eoh Arraso, aku akan mandi terlebih dahulu dan kau bisa mengganti bajumu sekarang,setelah itu rendam kakimu dengan air jeruk”.Suzy mengangguk pelan dan menatap kakinya dengan ekspressi kesal.

“Jika seperti ini bagaimana aku bisa berkuda besok?”.Gumamnya pelan.

***************

Keesokan paginya Myungsoo sudah bersiap-siap untuk berpiknik bersama keluarga dan anggota keluarga barunya. Ia hampir lupa bahwa saat ini ia sudah tak sendiri lagi melainkan bersama seorang yeoja yang serstatus sebagai nyonya Kim,istrinya. Ia melangkah pelan mendekati Suzy untuk membangunkan Suzy yang masih terlelap di balik selimut.

“Suzy-ssi ireona”. Kata Myungsoo tak lupa ia menepuk pelan punggung Suzy.

“eeomma, aku masih mengantuk”.

“Eomma? Mwoya apa suaraku terdengar seperti yeoja?”. Keluh Myungso

“Yakyak,yak bangunlah. Semua orang telah bersiap untuk berangkat.Apa kau mau ditinggal sendirian di Paviliun ini eoh?”

“Aisshh Appa bisakah kau diam?Aku masih ingin tidur”. Tolak Suzy dan menepis kasar tangan Myungsoo tanpa membuka kedua matanya

“Astaga geu yeoja jinja”. Myungsoo menarik selimut yang menutupi tubuh Suzy dan menggoncangkan kaki Suzy dengan lebih kasar “YAKK Ireona”

“Aaauuwwh appo”.Ringis Suzy dan langsung terduduk. “Neo,apa yang kau lakukan? Aawhh appo”.

“Kakimu memar,mianhae. Aku lupa jika semalam kakimu sedikit sakit”.

“Bukan sedikit geunde manhi apha,neo molla?”

“mianhae..ak…”

“Sudahlah, katakan pada yang lainnya bahwa aku tak mungkin berkemah dengan keadaan seperti ini”.

“Mwo?Kau yakin?”

“heol jadi kau menganggap aku sedang berakting? Oh bagus, suamiku belum pandai membedakan mana sakit dan mana yang dibuat sakit”.

“cih,kau lanjutkan istrahatmu. Aku akan mengatakan kepada mereka bahwa kita tak bisa ikut berkemah”.

“Kita?”

“Tentu saja.Aku tak mau mendapat 1 poin minus lagi darimu dengan menjadi suami yang meninggalkan istrinya dalam keadaan sakit”.

“Baguslah jika kau menyadarinya”.

“DOsa apa sehingga aku mempunyai istri seorang princess yang brutal sepertimu”.

“heh, berarti nasibmu memang sial Kim Myungsoo-ssi”. Desis Suzy kemudian berjalan tertatih menuju kamar mandi.

“Princess evil”. Gumam Myungsoo kemudian meninggalkan tempat tidurnya menuju ruang tengah untuk mengatakan kepada keluarganya bahwa ia dan suzy memilih istrahat di rumah saja.

************

Setelah mengantar keluarganya, Myungsoo kembali ke kamarnya dengan membawa obat pereda sakit dan memar untuk Suzy namun baru saja ia masuk tiba-tiba

BUKK“aaarrhgg…” teriak Suzy dari kamar mandi.Myungsoo langsung berlari dan mengetuk pintu dengan perasaan cemas.

“Yak waire?Neo gwancahna?”

“Hiks….hik….dowajuseyo”.rintih Suzy. Myungsoo mencoba mendobrak pintu dan setelah terbuka ia terkejut melihat Suzy tergelatak di atas lantai hanya mengenakan handuk.

“kkau kenapa?”Tanya Myungsoo sedikit gugup.

“Aku terpeleset”.Jawab Suzy dengan mata berkaca-kaca.

“ckckck…. Ceroboh”.

“YAK,hiks…”. Protes Suzy ketika dikatai ceroboh.Myungsoo tak lagi membalasnya dan langsung mengangkat Suzy ala bridal Style.Suzy langsung mengalungkan tangannya di leher suaminya dan menatap intens wajah suaminya.

“aku baru menyadari kalau suamiku cukup tampan”

“sangat tampan agasshi bukan cukup tampan”.

“Tapi narsis”

“terserah”. Myungsoo meletakkan suzy di atas ranjangnya.Ia mengambil pakaian untuk Suzy tapi sebelumnya ia memilih untuk mengobati kaki istrinya terlebih dahulu.

“aawwh..pelan-pelan”.

“Lain kali kau harus hati-hati nappeun”.

“Aisshhh”.

“Ada apa denganku? Kenapa aku begitu marah karena mengkhawatirkan keadaannya?”.Batin Myungsoo.

“kau menyesal menikahi yeoja brutal,ceroboh,malas dan nappeun sepertiku?”. Tanya Suzy.

“Kau sendiri,apa menyesal menikahiku?’’

“Tentu,tapi karena kau sudah menjadi suamiku. Aku ingin belajar menerimamu dan mencintaimu”.aku Suzy.

“Nado, aku merasa bahwa aku harus melindungi istriku dalam keadaan apapun”.

“Tapi kita tak saling mencintai”.

“kita butuh waktu”. Jawab Myungsoo tak yakin.“Siapa yang harus aku cintai?Yeoja berjubah itu ataukah yeoja dihadapanku saat ini?Aku tak tahu harus memilih siapa.Tapi aku sangat ingin bertanggung jawab sepenuhnya kepada istriku”. Batin Myungsoo

seorang pewaris tunggal perusahan besar apa akan mau menerima dan mencintai yeoja sepertiku,aku tak bisa seperti yeoja lainnya. Aku hanya bisa menyatu dengan alam,duniaku”. Batin Suzy sambil memandangi kakinya yang baru saja diobati Myungsoo.

“Cah selesai,sekarang aku akan memakai…..”. Myungsoo merutuki mulut bodohnya barusan.“Mianhae.Aku akan keluar”.Suzy menahan pergelangan tangan Myungsoo saat namja itu hendak beranjak dari tempatnya.

“kau harus menepati janjimu untuk tak meninggalkanku dalam keadaan apapun”. Kata Suzy. Myungsoo menelan salivanya dan mengangguk ragu. “bhaha, Yak kenapa kau terlihat gugup eoh? Aish suamiku memalukan. Kka,kka. Aku hanya mengerjaimu saja”.

Pletakk.Myungsoo menjitak gemas kepala Suzy.“Nappeun anae”.Suzy hanya terkekeh dan meraih bajunya.Sepeninggalan Myungsoo Suzy mengusap kakinya yang telah diobati Myungsoo.

“Jika kau baik-baik saja,mungkin aku sudah melepas rindu dengan duniaku”.lirih Suzy. “kapan lagi aku bisa melakukannya dengan statusku saat ini?”. Suzy meraih pakaiannya dan langsung mengenakannya.

Waktu berjalan begitu saja.Pernikahan Suzy dan Myungsoo telah memasuki bulan kedua.Selama itu pula mereka hidup dengan baik saling memiliki rasa nyaman meski terkadang percekcokan masih terjadi di antara mereka. Perlahan pula Myungsoo mencoba menerima Suzy menjadi istrinya tapi semakin ia mencoba melakukannya,maka bayangan yeoja yang ingin dijumpai lagi olehnya itu justru menghantui pikiran dan perasaannya. Ia sadar bahwa ia membutuhkan Suzy namun hati kecilnya menginginkan yeoja misteriusnya itu. Myungsoo bukanlah namja yang dengan mudahnya menetapkan hatinya pada seseorang.Untuk itu sangat sulit baginya melupakan sosok yeoja itu dari pikiran dan perasaannya.Hal ini mulai dirasakan Suzy bahwa namja yang berstatus sebagai suaminya kini pasti belum bahkan takkan bisa menerima status yang kini mereka sandangi. Padahal ia sejak awal sudah mengalah dan memilih mundur dari dunianya dan menerima keberadaan Myungsoo sebagai suaminya sekaligus belajar menempatkan dirinya sebagai seorang istri.Suatu hari, Myungsoo merasa jenuh dengan pikiran dan perasaannya memilih untuk menghabiskan waktunya untuk memotret.Ia meninggalkan rumah cukup pagi dan tanpa sepengetahuan siapapun.

“Apa dia sudah pergi?” gumam Suzy saat tidak mendapati Myungsoo di sampingnya.Ia menyibakkan selimut dan turun dari ranjangnya. Senyum terpatri dari wajahnya ketika ia menoleh kearah lemari pakaiannya.

“Haruskah kita melepas rindu bersama?. Ini akan menjadi akhir pecan yang menyenangkan” dengan cekatan ia langsung membersihkan tubuhnya dan menyiapkan dirinya untuk kembali menyatu dengan dunianya.

*************

Suzy mengenakan jubah kesayangannya beserta busur yang menempel di punggungnya. Digeraikan rambutnya dan ia terus bersenandung sepanjang menuruni anak tangga menuju ruang makan untuk sarapan bersama keluarganya.

“Apa yang kulihat saat ini?” Tanya Soo Ae. Suzy mengacuhkan pertanyaan eommanya dan lebih memilih untuk sarapan.

BRAKKK.Soo Ae membanting garpu dan pisau di atas meja dengan kasar sehingga menimbulkan suara yang cukup besar.

“Yeobo, kau mengangganggu acara makan pagi kita”. Tegur Jiyoung.

“BAE SUZY!!!”.

“Nan Kim Suzy”.Balas Suzy acuh dan terus menikmati makanannya.

“Jangan membuatku muak melihatmu”

“Kau yang inginkan aku…”

“Kau akan mempermalukan keluarga dan mereka jika kembali menjadi dirimu yang dulu.Kau mempermalukanku”.

“aku mengikuti aturanmu eomma”. Suzy berusaha tetap membalas omelan Soo Ae

“Kau tak tahu apa yang akan kau lakukan”.

“aku tak peduli”

“Perbuatanmu akan merusak citra Kim dan Bae Corp.”.

“Eomma,coba dengarkan aku”

“Akulah ratunya!.Kau yang harus mendengarkanku”.

“aarrghh, ini tak adil. Aku sudah belajar menerima namja asing menjadi suamiku dalam waktu singkat. Dan sekarang…”

“Mwo,tak adil?”

“Ne,eomma tak pernah berpihak untukku. Semua pernikahan inilah yang kau inginkan.Apa kau pernah bertanya apa yang kuinginkan? Ani, eomma hanya mengatakan apa yang harus dan tak harus kulakukan. Dan…dan berusaha membuatku menjadi sepertimu.Sampai kapanpun aku takkan bisa menjadi sepertimu”.

“Berhenti bertingkah seperti anak kecil Suzy”.

“selamanya aku akan menjadi anak kecil jika aku masih dikendalikan olehmu disaat aku sudah bersuami”.

“BAE SUZY DIAM!!”. Bentak Soo Ae.

“Lebih baik aku menjadi pengemis daripada menjadi seorang princess”.Soo Ae menjadi semakin geram dan melangkah mendekati Suzy.

“BAe Suzy, kau seorang putri. Bersikaplah layaknya seorang putri”. Kemudian ia menarik paksa busur dari Suzy dan membuangnya ke dalam pertungkuan api yang sedang menyala.

“Andwe!”.Suzy menutup mulut dengan kedua tangannya dengan wajah memerah dan mata berkaca-kaca.Soo Ae tersentak dengan kelakuannya dan menoleh kea rah Suzy.Suzy menggeleng dan mundur kemudian berlari meninggalkan ruang makan.

“SUzyah”. Ucapnya lirih

“Ratu takan bersikap kasar kepada putrinya”.Ucap Jinyoung sebelum meninggalkan meja makan.

“eomma menakutkan”. Teriak Ji Soo dan kedua kembarannya sebelum menyusul JInyoung.

“OMO”.Soo Ae kaget melihat busur Suzy yang mulai menyala itu. “oh tidak, apa yang sudah kulakukan?” isaknya pelan.

******

Suzy menunggangi kudanya dengan airmata yang terus membasahi pipi chubbynya.Ia mengusap dengan kasar wajahnya tatkala melewati tiap pepohonan yang masih tertancap anak panahnya ketika menjadikan pohon-pohon tersebut sebagai targetnya untuk memanah. Kudanya melompat tinggi ketika melintasi sebuah pohon besar yang tumbang dan seperti de javu tanpa diduga hal itu berhasil diabadikan melalui kamera Myungsoo.

“Geu yeoja?”.Dengan langkah seribu Myungsoo menghampiri mereka yang kini tengah duduk memandangi air terjun di depannya.“Aku menemukannya”.Gumamnya ketika melihat punggung gadis tersebut.Namun langkahnya tiba-tiba saja terhenti. “Ani,ini salah.Aku tak bisa egois seperti ini”.Perlahan Myungsoo melangkah mundur walau hanya setengah hati. Setelah sekian lama menunggu untuk kembali bertemu dengan yeoja tersebut, ia malah menyiakannya demi statusnya. Sebagai namja ia harus menepati janjinya kepada Suzy. Ini adalah pengorbanan terbesarnya setelah memutuskan menerima perjodohan yang dilakukan kedua orang tuanya.“Biarkan seperti ini.Aku tak perlu harus melihat wajahmu.Cukup melihatmu dari jauh saja itu sudah cukup, anyeong yeoja berjubah”.

Dalam perjalanan pulang, Myungsoo masih memikirkan gadis yang dijumpainya tadi. Tapi ia kembali menepisnya dengan membayangi wajah Suzy. Meski saat ini mobilnya telah terparkir di kediaman mertuanya, namja tersebut masih enggan beranjak dari tempatnya.Tiap akhir pecan mereka memilih untuk bermalam di kediaman orang tua mereka.Dan untuk kali ini, keduanya memilih kediaman Jinyoung lantaran Soo Hyun dan istrinya tengah melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri.

Setelah merasa cukup lama, akhirnya Myungsoopun masuk ke rumah dan langsung menuju kamarnya untuk membersihkan diri. Saat tengah berganti,Ji Soo memanggilnya untuk makan malam bersama.

“dia belum kembali?” Tanya JInyoung

“Mungkin saja sudah kembali ke rumahnya”. Jawab Soo Ae.

“Dia sudah dewasa dan berkeluarga.Kau sebagai eommanya tak bisa terus-terusan memaksanya untuk menjadi sepertimu”.

“terus saja membelanya”

“Aku berkata yang sesungguhnya.Yang aku takutkan adalah dia takkan pernah mau menginjakkan kakinya di rumah ini lagi.sekarang ini ia sudah bersuami”.

“Oppa, Aku menyesali telah merusaki busurnya.Tapi aku tak menyesal hal itu terjadi karena dengan begitu ia takkan menjadi yeoja liar di tengah hutan”.

“Apakah pantas seorang ratu bersikap seperti itu kepada anaknya?”

“Eomma,appa urusan orang dewasa bisakah tidak kalian bicarakan di depan kami?” Tanya JI Hoo.

“Ah mian chagiya”. Sesal Soo Ae. Tak lama setelahnya, Myungsoo datang dan bergabung dengan mereka.Makan malam berlangsung dengan hangat meski tanpa kehadiran Suzy.

“Ji soo-ah,kemana noonamu?”Tanya Myungsoo yang kini tengah bermain PSP bersama ketiga iparnya.

“Molla hyung, noona langsung pergi dan menangis karena dimarahi eomma”.

“Mwo?Kenapa bisa?”

“Noona tak mau menuruti kemauan eomma sehingga eomma begitu membenci noona”.

“Noonamu terlalu keras kepala”gumamnya pelan.Setelah berdiam beberapa saat, Myungsoo menoleh pada ketiga ipar kecilnya.“Menurut kalian, apakah noonamu menyukaiku?”Tanya Myungsoo ragu.Ketiga mengangguk dengan cepat.“Waeyo?”

“Noona sendiri yang mengatakan”.

“Majjayo, Noona mengatakan orang pertama yang dia cintai saat ini adalah nampyeonnya,kedua appa eomma dan terakhir kami”.

“Mwoya,bahkan noona lebih menyayangi hyung dari kami”.

“Noona selalu berusaha keras agar menyukai hyung”.

“Noona selalu bertanya-tanya tentang apa yang tidak hyung sukai”.

“Noona juga mengatakan bahwa dia ingin menjadi istri yang baik untuk hyung”.Myungsoo tertegun dengan jawaban ketiga iparnya itu.

“geunde hyung, apa kau juga menyukai uri noona?”

“Nde?”

“Maksudku,seperti noona padamu”.

“te…ntu saja”.

“Baguslah, setidaknya noona akan memiliki teman lain selain kami”.

“Aygoo kalian ternyata begitu dewasa untuk Suzy”.

“itulah kami”. Jawab ketiganya.

“Ah majja, Hyung sekali-kali ajaklah noona ke hutan jika dia sedang sedih”.

“Hutan?”

“Andwe, noona akan kembali dimarahi eomma jika itu terjadi”.

“Ah betul juga”.

“Ya sudah, hyung mungkin harus pulang sekarang, waktu sudah semakin sore.Mungkin saja noonamu langsung ke rumah dan tak mampir kemari”.

“Arraso hyung”.Setelah berpamitan, Myungsoo langsung bergegas menuju kediamannya bersama Suzy. Setibanya di sana dilihatnya Suzy sedang duduk melamun di depan Tv yang sedang menyala.

“Kenapa kau tak berpamitan sebelum pulang?”. Tanya Myungsoo.

“Terserah aku ingin berpamitan apa tidak”.Jawab Suzy malas.

“Aku bertanya baik-baik padamu.Kenapa responmu seperti ini”.

“Aku sedang tak mood meladanimu.Jadi biarkan aku sendiri”.Myungsoo mendengus kesal dengan respon yang ditunjukkan istrinya.

“Apa ini karena eommamu?”Suzy menoleh cepat pada Myungsoo.“Adikmu yang memberitahuku.Jika memang benar kenapa dampatknya padaku?”

“Karena kau,aku harus melepas semua hal yang kusukai”.

“Mwo?.Karena aku?”

“Ne,karena kau”.

‘’jadi kau pikIr hanya… YA..YA aku belum selesai berbicara!”.Teriak Myungsoo saat melihat istrinya malah meninggalkannya menuju kamar mereka.“Aisshhh geu yeoja jinja”.Desisnya.

********************

Keesokkan harinya Myungsoo bangun dari tidurnya namun tidak mendapati istrinya di sampingnya. Ia beranjak menuju kamar mandi kemudian menemui Suzy yang tengah menyiapkan sarapan untuk mereka bersama Shin ahjumma. Keningnya Myungsoo menyerngit mendapati Suzy yang enggan membuka suaranya sejak keduanya duduk untuk sarapan bersama.

“Apa kau masih mendiami eomoniem?”.tanya Myungsoo memecah keheningan keduanya.

“Ehmm”.

“Harusnya kau sedikit mengalah padamu”.

“Aku sudah banyak berkorban termasuk menikah denganmu”.

“Mwo?”

“Kim Myungsoossi, tak usah berpihak salah satu diantara kami jika kau tak tahu yang sebenarnya”.

“YAK, aku suamimu. Sudah sepatutnya aku…”

“Aaahh,jadi sekarang kau suamiku? Arraseo.Aku pikir kau hanya menganggapku sekedar bayangan semata”.

“Bae Suzy,aku sedang berusaha menerima kehadiranmu sebagai istriku”.

“Kau baru sedang berusaha, sementara aku sudah melewatinya”.kata Suzy tajam.

“Aku…”.Brukk, Suzy bangkit dari duduknya dengan kasar. “Eoddi kka?”

“Selamat berusaha”.Kata Suzy tanpa menjawab pertanyaan Myungsoo.Myungsoo berjalan mengikuti istrinya menuju kamar mereka.

“Yak ada apa denganmu?Sejak semalam kau sensitive sekali dan selalu marah-marah padaku”. Myungsoo tersentak melihat kedua mata Suzy yang memerah. “Su…suzy-ah”.Lirih Myungsoo

“….”.tanpa menjawab apapun, Suzy langsung meraih kunci mobilnya dan meninggalkan Myungsoo begitu saja.

“Aisshhh”. Myungsoo mengacak frustasi rambutnya dan dengan cepat ia menyambar jaket serta kunci motornya untuk menyusul Suzy. “Mwoya? Kemana dia pergi?”.Gumam Myungsoo saat mengikuti Suzy dari belakang.Kurang lebih sejam tibalah Suzy di suatu tempat yang sangat asing bagi Myungsoo.Suzy tak menyadari jika sedaritadi Myungsoo mengikutinya.

“Ahjussi, siapkan kuda dan busurku”.Titah Suzy pada seorang namja.

“Ne agasshi, apa anda memakai pakaian seperti ini?”. Suzy mendesah pelan kemudian mengangguk lemah. “Geojongmal agasshi,putriku adalah penggemarmu dan dia sempat membuatkan mantel untukmu yang sama persis dengan yang selalu agasshi kenakan”.

“benarkah?”

“Ne”

“Joah”

“Agasshi tunggulah,aku akan menyiapkan semuanya”.Suzy mengangguk semangat dan melupakan kekesalan dalam hatinya.

“Untuk apa suzy ke tempat seperti ini?”.Gumam Myungsoo pelan dan terus memperhatikan Suzy dari atas motornya.Matanya membulat sempurnya melihat Suzy sudah berjalan sambil mengelus kudanya penuh sayang.“Maldo andwe”.

“Agasshi”.Myungsoo menoleh keseorang namja yang memberikan busur pada Suzy.

“Gumawo ahjussi”.

“Cheonma agasshi, geunde. Apa nyonya kembali memarahi anda sehingga anda kemari lagi?”.Suzy hanya tersenyum kecut menanggapi pertanyaan tersebut.

“Entahlah aku….”

“Suzy-ah!”.DEG. Jantung Suzy berdegub kencang mendengar suara Myungsoo.

“Oh anda tuan muda Kim?”

“Ne”.

“Ah,kalau begitu saya tinggal. Permisi tuan”.Myungsoo mengangguk dan kembali menoleh pada Suzy.

“Neo,eottoke..”

“Syukurlah kau telah tahu bagaimana kebiasaanku.Silahkan saja bersekongkol dengan eomma yang membenciku karena kebiasaanku ini”.

“jangan beranggapan semaumu tentangku”.

“pada kenyataannya akan begitukan? Seorang princess yang sangat liar di tengah hutan. Bukankah itu bertolak belakang dengan …”

“Suzy-ah…”

“Jebal, jangan mengaturku lagi.Aku lelah”.Suzy langsung memacu kudanya dengan cepat.

“Dia…dia..”. Myungsoo seperti mimpi dibuatnya. Yeoja yang selama ini ia cari, membuatnya penasaran akan sosok tersebut selama beberapa bulan ini yang sudah menyita pikirannya dan perasaannya namun sempat ia urungkan untuk menyapa ketika ia menyadari statusnya kini ternyata adalah Suzy,ingat dia Suzy istrinya. Rasa bahagia tak bisa ia tutupi. Ingin rasanya ia mengejar Suzy dan meluapkan rasa bahagianya namun keadaan sedang tak memihak mengingat Suzy kini sedang salah paham padanya.

“Tuan Kim?”

“nde ahjussi?”.

“Agasshi sepertinya sedang dalam mood yang kurang baik.Jwesonghamnidha jika ini terkesan ikut campur.Geunde sebaiknya tn.muda tak usah menyusul agasshi”.

“anda sepertinya begitu mengenalinya”.

“Ye, Agasshi akan kemari jika ingin menghilangkan penatnya. Sejak berusia 10 tahun ia sering kemari untuk belajar memanah”.

“Tapi,kenapa aku tak boleh menyusulnya?aku suaminya dan mengkhawatirkan keadaannya”.

“Agasshi takkan kembali jika ada yang menunggunya di sini”.

“Mwo?”

“Untuk itu, sebaiknya tn muda pulang saja.Geojongmal agasshi takkan kenapa-napa”.

“Baiklah, aku titip istriku padamu.Pastikan dia baik-baik saja”.Jawab Myungsoo meski tak rela membiarkan Suzy berkuda dalam mood yang buruk.

“Algesseumnida tuan Muda”. Myungsoo mengangguk lemah kemudian berjalan gontai meninggalkan tempat tersebut.

**************************************

Langit tampak gelap.Bukan karena hari sudah malam.Melainkan Kota Seoul yang diguyuri hujan.Myungsoo memandang keluar rumah dengan menggigit jari jemarinya dengan gelisah.Nomor Suzy tak bisa dihubungi dan membuatnya benar-benar cemas.

“Semoga dia sudah di peternakan”. Myungsoo benar-benar gelisah sehingga ia menjadi tak tenang. Sambil menunggu Suzy, Myungsoo menuju kamarnya untuk membersihkan diri.Jika saja pukul 6 Suzy belum juga kembali,maka ia akan menyusulnya.

Sejam kemudian, Myungsoo menuruni anak tangga sambil mengenakan jaket kulitnya.Dilihatnya pintu rumahnya terbuka.

“Sepertinya Suzy sudah kembali”.pikirnya karena melihat kepala Suzy dibalik sofa.Ia mendekati Suzy untuk meluruskan kesalapahamn diantara mereka.

“Engghh….”.Suzy bergumam pelan dengan badan menggigil.

“Omo Suzy-ah”.pekik Myungsoo mendapati wajah istrinya pucat dengan pakaian yang basah. “kau demam”. Tanpa banyak kata Myungsoo mengangkat Suzy ala bridal style dan membawanya ke kamar mereka.Dibaringkan tubuh Suzy dengan hati-hati di atas ranjang.

“Engh..”.

“Astaga apa yang kau lakukan sehingga seperti ini?”.Kata Myungsoo frustasi.“Aishh kenapa Shin ahjumma harus cuti disaat yang tidak tepat”. Rutuk Myungsoo karena tidak mungkin ia melepas pakaian Suzy yang basah tersebut. Bisa-bisa Suzy akan semakin membencinya. “Ah Molla, daripada kau semakin parah”.Dengan hati-hati Myungsoo melepas kancing baju Suzy.

“apa yang kau lakukan?”. Tanya Suzy dengan suara paraunya.

“kau akan semakin parah jika tidak segera melepas pakaianmu yang basah”.

“Andwe..”ucap Suzy pelan. Tenaganya benar-benar hilang entah kemana sehingga ia tak memiliki tenaga untuk menepis tangan Myungsoo.

“Mianhae,kau bisa memukulku setelah membaik”. Kata Myungsoo dan kembali melanjutkan menanggalkan pakaian Suzy dari tubuhnya.“Mianhae”.Ucap Myungsoo saat Suzy tubuh Suzy kini sudah hanya tertutupi selimut.Ia beranjak menuju lemari untuk mengambil pakaian ganti untuk Suzy dan memakaikannya dengan hati-hati. Selama melakukannya, Suzy sudah terlelap sehingga itu membuatnya sedikit kesusahan.

“Huuftt..ini tak semudah yang kupikirkan”. Myungsoo mengusap lembut pipi Suzy dan menatapnya penuh sayang. “kau mungkin tak percaya,geunde nado. Sasil,aku menyukaimu sebelum mengenalmu. Kejadian kemarin, kau salah paham. Aku tak bermaksud memihak pada eommamu neo arra? Istrahatlah. Aku akan membuatkan bubur untukmu”. CUP,setelah mengecup kening Suzy, Myungsoo langsung menuju dapur untuk membuatkan Suzy bubur serta menyiapkan beberapa obat untuk Suzy.

*****************

Tengah malam tidur Myungsoo sedikit terganggu dengan Suzy yang terlihat gelisah dalam tidurnya. Myungsoo membuka matanya pelan dan mengecek suhu tubuh istrinya.

“enghhh”.

“Apha? Eoddi apha Suzy-ah?”

“Engh…”

“Masih demam”.Myungsoo mendesah pelan. Myungsoo kembali mengompres kening Suzy dengan handuk basah kemudian kembali berbaring di samping Suzy. Setelah tak mendengar gumaman Suzy, Myungsoo kembali keposisi semula untuk berbaring.“Tidurlah dengan tenang,saranghae”. Bisiknya sebelum kembali terlelap.

Keesokan harinya, Myungsoo kembali disibukkan dengan mengurus Suzy yang belum membaik.

“Nyonya Kim terlalu lama terguyur hujan,ditambah stress sehingga menyebabkan dia begitu mudah sakit. Sepertinya pola makannya juga tidak teratur. Mengingat Maghnya kembali kumat”.

“….”

“Anda tak perlu terlalu cemas tuan Kim. Istrinya anda akan segera pulih”.

“Ne,gamsahamnida dokter Lee”.

“Baiklah saya permisi,jika sesuatu terjadi anda bisa menghubungi saya kembali tuan”.

“akan saya lakukan dokter. Mari saya antar dokter”. Myungsoo menemani Dokter hingga ke depan ,setelah itu ia langsung menyiapkan bubur untuk Suzy.

“Myungsoo-ssi!”.panggil Suzy lemas.

“Kau sudah bangun?syukurlah. aku baru saja membuatkan bubur untukmu. Kau harus segera makan dan meminum obatmu,arachi?”. Suzy memandang Myungsoo sendu ketika Myungsoo membantunya untuk duduk di atas ranjangnya.

“Mianhae”. Ucapnya

“nde?”

“Mianhae sudah merepotkanmu gareuge sudah melampiaskan kekesalanku padamu”.

“nado mianhae,dan jangan meminta maaf karena merasa kau merepotkanku. Ini sudah kewajibanku sebagai suami untuk memperhatikan istrinya dalam keadaan apapun termasuk seperti saat ini. Kau tanggung jawabku jadi jangan merasa terbebani lagi mulai sekarang karena aku juga akan melakukan hal yang sama padamu”.

“neo?”

“Eoh,aku aku tulus melakukannya karenamu. Karena pernikahan kita dan kehidupan kita”.

“Gumawo”.

“Mianhae,aku sangat terlambat melakukannya”.

“Setidaknya aku bisameminjam pundakmu nantinya ketika sedang bersedih”. Jawab Suzy dengan seulas senyum manis yang menghiasi wajah pucatnya.

“Tentu saja, aku adalah milikmu. Ah matta,aku belum mengabari kepada keluargamu jika kau sedang sakit”.

“Andwe, jangan mengatakan kepada mereka termasuk eomma”.

“Kau masih marah padanya?”. Suzy mengangguk lemah. “waeyo?apa karena hobbymu itu?”

“Hmmm. Apa kau juga membenciku karena…”

“Ani, aku akan selalu mendukung semua keputusanmu selama kau mampu menjamin keselamatanmu. Hobby yang kau tekuni memang cukup berbahaya untuk seorang yeoja”.

“Arra,geunde aku menyukainya”.

“Nado, aku menyukai apa yang kau sukai. Jadi apa kau dan eomoniem akan terus seperti ini?”

“Molla, aku sudah bersuami tapi sikap eomma padaku tak pernah berubah. Selamanya aku akan menjadi anak kecil untuknya yang harus selalu menuruti semua perintahnya sekalipun aku tak bisa”. Lirih Suzy. Myungsoo menarik Suzy ke dalam dada bidangnya dan diucapnya kepala Suzy penuh sayang.

“Aku akan membantumu keluar dari dunia eomoniem”.

“waeyo?”

“Entahlah,aku hanya merasa di istana keluarga kita itu seperti penjara untuk kita,apa aku salah?”. Suzy Menggeleng pelan. “untuk itu aku akan membuat kita terbebas dari aturan mereka. Bagaimanapun juga sekarang kita sudah memiliki kehidupan sendiri jadi tidak sepatutnya lagi kedua orangtua kita mengatur kehidupan kita”.

“Bisakah kau melakukannya? Aku ragu Myungsoo-ssi”.

“selama kau mendukungku,semua bisa teratasi. Percayalah”.jawab Myungsoo. “Chankam, panggil aku oppa mulai sekarang arraseo?”

“Shireo”.

“Waeyo?atau kau lebih senang memanggilku yeobo?”Goda Myungsoo sambil mencolek dagu Suzy

“Mwoya,kau narsis sekali”. Gerutu Suzy.

“Saranghae”. Kata Myungsoo tiba-tiba dan menatap lekat pada manik mata Suzy. “Aku serius mengatakannya” saat ini”.

“Hehh,apa itu berarti kau baru mencintaiku?”

“ne?”

“Nappeun,bahkan aku sudah lama mencintaimu”. Dumel Suzy lantas meraih buburnya dan memakannya dengan kesal. Myungsoo terkekeh dan mencubit pipi Suzy gemas.

“Aku bahkan lebih dulu mencintaimu jauh sebelum mengenalmu?’’.

“Ohho,apa kau sedang merayuku?”

“Ani,. Sasil…”. Myungsoo menceritakan semuanya kepada Suzy tentang bagaimana ia merasa mengagumi sosok yeoja tangguh dengan jubah merahnya.

“heol, apa jadinya jika yeoja itu bukan aku?”

“Tentu saja aku tetap akan memilihmu. Aku sudah menyerah padanya karena ingin bertanggung jawab padamu”.

“Astaga,kurasa obat dari Dokter Lee tak berguna lagi setelah ini”.

“Waeyo?”

“Aku sudah langsung sehat mendengar gombalanmu”.

“Aishhh aku serius yeobo”. Kata Myungsoo frustasi. CUP. Suzy mengecup singkat bibir suaminya

“Berhentilah merajuk,aku ingin selesaikan makanku”. Suzy menahan tawa melihat myungsoo hanya mematung sambil memegang bibirnya. “Oppa,aku hanya mengecupnya. Sadarlah”. Goda Suzy

“Neo!!?”

“hahahha”. Myungsoo menjitak pelan kening Suzy kemudian ikut menertawai kekonyolannya.

**************************************

Myungsoo pulang lebih awal dari kantor karena ia berencana ingin menjemput Suzy kemudian mengajak kedua orangtuanya serta mertuanya untuk makan malam bersama di kediaman mereka.

“Oppa,kita langsung saja pulang, Shin ahjumma sudah menyiapkan semuanya bersama pelayan rumah lainnya”.

“sejak kapan kita memiliki pelayan di rumah selain shin ahjumma?”

“Sejak hari ini. Apa kau mau bertanggung jawab pada Shin ahjumma yang seorang diri mengurus rumah sebesar itu?”

“Geunde dari mana kau mendapatkan pelayan dalam waktu sehari?’’

“Aku yang memanggil mereka dari rumah”.

“Jadi kau sudah bertemu dengan eomoniem?”

“Ajig,mereka sedang di kantor saat aku ke rumah”.

“Baiklah”. Suzy menangguk dan menyandarkan kepalanya di pundak Myungsoo yang tengah menyetir. “Aku baru tahu jika istriku cukup manja”.

“Waeyo? Neo shireo?” Tanya Suzy tanpa merubah posisinya

“Ani, nan joaheyo”.

“haengbokha oppa”.

“naddo”. Balas Myungsoo.

Waktu terus berjalan,hingga malampun tiba. Suzy mematut dirinya di depan cermin sambil menunggu kedatangan kedua orangtua serta mertuanya. Grepp. Ia tersentak saat Myungsoo tiba-tiba mengalungkan tangannya di leher Suzy dari belakang.

“Saranghae”. Bisik Myungsoo. Suzy mengusap punggung tangan Myungsoo dan menatap suaminya dari cermin.

“aku lebih mencintaimu oppa”.

“geure? Tapi aku lebih dahulu mencintaimu”.

“arra”.

“Eoh sepertinya mereka sudah datang,kkaja”.

“ne oppa”.

Soo Ae beserta suami dan besannya tersenyum bahagia melihat keakraban anak-anak mereka.

“Aygoo Suzy-ah kau semakin cantik”. Puji Tae He

“Gamsahamnida eomoniem,geunde neodo. Bahkan aku tak ada apa-apanya”. Kata Suzy

“haha benarkah?’’

“Mwoya, ani. Istriku jelas lebih cantik eomma”.sanggah Myungsoo yang dibalas cubitan dari Suzy “Arrgh Appo sayang”. Bisik Myungsoo. Tapi tak dihiraukan Suzy.

“aku senang melihat kalian seperti ini”. Sahut So Ae

“kkaja kita ke ruang makan. Semuanya sudah disiapkan”. Ajak Suzy dan segera mendahului mereka menuju ruang makan di rumahnya.

“Myungsoo-ah chankam”. Tahan Soo Ae. “kami akan menyusul”. Lanjutnya kepada suami dan besannya.

“Arraseo”.

“Ada apa eomoniem?”. Tanya Myungsoo pada akhirnya setelah keduanya hanya berdua

“aku hanya ingin menanyakan sesuatu padamu”.

“menanyakan apa?” Soo Ae menarik nafas pelan dan menatap Myungsoo lembut

“Apa kau benar-benar mencintai putriku?”.

“Ne eomoniem, nan jeongmal sarangheyo uri anae”.

“Apa yang membuatmu mencintainya?”. Myungsoo menyunggingkan senyum manisnya sehingga menampakkan lesung pipinya

“Apa yang membuat eomoniem membencinya adalah hal yang membuatku mencintainya. Aku mencintainya dari hal-hal yang ditentang untuknya. Karena apapun yang disukai istriku aku akan selalu mendukungnya dan menyamangatinya selama itu bisa membuatnya bahagia”.

“Aku tidak bisa membenci Suzy Myungsoo-ah, bagaimanapun juga dia adalah putriku satu-satunya. Aku sudah tahu maksud ucapanmu. Geunde kau harus tahu kenapa aku melarangnya dengan…”.

“Berkuda dan memanah seorang diri di tengah hutan?”. Potong Myungsoo.

“Aku khawatir padanya Myungsoo-ah,aku takut putriku kenapa-kenapa. Bagaimanapun juga dia seorang yeoja”.

“Aku mengerti kekhawatiranmu eomoniem, Selagi Suzy bisa menjaga kepercayaan kita mungkin kita tak perlu khawatir karena tidak selamanya Suzy akan bergelut dengan dunianya. Bagaimanapun juga dia adalah yeoja yang sudah bersuami dan mungkin saja akan menjadi seorang ibu jika Tuhan sudah mempercayakannya kepada kami”. Kedua mata Soo Ae berkaca-kaca dengan kalimat bijak yang dilontarkan oleh Myungsoo. Diusapnya lembut kepala Myungsoo

“Aku beruntung menitipkan anakku padamu. Aku beruntung menjadikanmu menantuku dan aku lebih beruntung karena Suzy mendapatkan sosok yang lebih memahami putriku dibanding diriku karena dengan begitu aku bisa tenang melepaskannya padamu”.

“Eomoniem”.

“jujur, selama ini aku masih ragu karena kau menikahi putriku. Aku takut kau tak bisa menerimanya karena kebiasaannya”.

“Untuk itu aku ingin mengucapkan terima kasih padamu eomoniem karena sudah memilihku menjadi menantumu. Selama ini aku merasa terkekang dengan statusku,namun dengan kehadiran Suzy membuatku benar-benar merasakan kebahagian yang sesungguhnya”.

“apa kau tulus mengatakannya Myungsoo-ah?”

“Eomoniem bisa memastikannya dengan melihat perubahan sikapku selama ini”.

“arra, kau terlihat lebih bersemangat”.

“Ne,dan itu karena istriku”.

“Oppa,mau sampai kapan kalian di situ?” Panggil Suzy.

“Ne? Ah kami baru saja akan menyusul kalian”. Jawab Myungsoo

“Mwoya, baru saja? Ckckck. Palli aku sudah lapar”. Protes Suzy

“Aygoo, eomoniem kkaja”.

“Ne”. Baru beberapa langkah Suzy merasakan sepasang tangan memeluknya erat dari belakang. “Kau mendiamiku?”tanya Soo Ae. Myungsoo sengaja memberi waktu untuk istri dan anaknya menyelesaikan kesalapahaman diantara mereka sehingga lebih dahulu pergi meninggalkan Suzy dan Soo Ae. “Mianhae”.

“Eomma”. Lirih Suzy dan langsung berbalik untuk memeluk eommanya. “Aku ingin membencimu. Geunde kenapa rasanya begitu sulit?”

“Karena kau putriku. Mianhae jeongmal mianhae”.

“Ani,aku yang seharusnya meminta maaf karena sudah mendiamimu”.

“Eomma berjanji takkan mengekangmu lagi chagiya”.

“Eomma?”

“seorang ratu tidak pernah mengingkari kata-katanya”.

“bolehkah eomma memberiku alasannya”.

“Karena kau sudah dewasa dan bersuami. Eomma yakin putriku tahu mana yang terbaik untuknya”.

“Jinja eomma? Jinjayo? Apa aku tak bermimpi?”

“Ani chagiya”.

“Gumawo eomma, jinja jinja jinja gumawo. Sudah sejak lama aku menanti kalimat ini”.

“Myungsoo telah menyadarkan eomma dengan keegoisanku selama ini”.

“Benarkah? Aygoo suamiku memang daebakk”.

“Jadi kau sudah mengakuinya sebagai suamimu?”. Goda Soo Ae “Berarti takkan lama lagi aku akan menimang cucu”.

“Isshh eomma,kkaja kita makan”. Soo Ae terkekeh melihat Suzy menutup pipi dengan kedua tangannya dan mengikuti Suzy untuk bergabung dengan yang lainnya.

“Astaga apa yang kalian bicarakan? Sehingga membuat kami lama menunggu”. Keluh Jinyoung

“Aku tak menyuruhmu menunggu oppa”. Balas Soo Ae dingin

“omo..omo omo sejak kapan virus Suzy melekat padamu?”. Semua terkekeh melihat ekspressi kesal yang ditunjukkan Soo Ae.

“Gumawo oppa atas bantuanmu”. Bisik Suzy yang sudah duduk di samping suaminya

“Cheonma chagiya”. Balas Myungsoo. CUP.

“OMO” pekik Soo Ae dan Tae Hee. Semua yang berada di meja makan membulatkan mata tak percaya menyaksikan Myungsoo malah mencium mesra istrinya dihadapan mereka.

“Untung ketiga putraku tak ikut”. Kata Jinyoung

“Sepertinya ini signal baik untuk kita”. Kata Soo Hyun.

END.

Hehhh, Selesai juga. Menunggu laptop yang betah koma memang menyebalkan. Tapi untunglah dia telah melewati masa kritis dan koma yang cukup lama sehingga eounni bisa selesaikan ff OS ini. Eounni minta maaf jika ceritanya kurang memuaskan,typo dan kurang dapat feelnya.

Semoga terhibur dengan cerita ini.

Anyyeong…!!!

Uppps.. Don’t Forget RCL nee…???? ^_^

10 Comments

  1. Kyaaaaaa unnie, akhirnya kau comeback juga. Bogoshippooooo unnie… 🙂
    Bener-bener kaget pas buka wp ada postinganmu eon. Dah lama ngilang soale. kkekkee
    FF-nya kren, panjang dan puas bacanya. Suka banget sama karakter suzy dan myungsoo. Ide ceritanya juga aku suka. Daebaklah pokoknya. 🙂
    Lope lope unnie. hehee

Tinggalkan komentar