Pregnant Model

image

Main Cast : Bae Suzy, Kim Myungsoo
Support Cast : temukan sendiri 🙂
Genre : Comedy, Romance
Lenght: OS
Author :@Ummu_baechim

×******×
Apa yang kalian pikirkan jika mendengar kata Model? Yeoja. Tentu saja seseorang yang memiliki kulit yang indah, wajah cantik,bentuk tubuh tinggi, dan langsing atau singkatnya sempurna. Seorang model perempuan pasti selalu menjaga pola makannya agar tubuh tetap terlihat cantik ketika berpose di depan kamera dan selalu cocok dengan apapun yang dikenakannya. Namun tidak untuk model yang satu ini. Yeoja cantik dengan rambut indahnya selalu menyanjungi wanita hamil yang terlihat sexy dimatanya hingga membuatnya…
“Suzy-ah palli!!!! Satu jam lagi kita ada pemotretan”. Teriak Jinwoon dari lantai bawah.
“Yeee oppa,chankam”. Balas Suzy dari kamarnya yang berada di lantai dua. Suzy keluar sambil berjalan cepat dari kamarnya menuju ruang makan sebelum mendapat ceramah lagi dari Jinwoon.
“Yak kenapa lelet sekali eoh? Aku juga harus ke kantorku”. Dumel Jinwoon.
“Aku kesulitan memasang ini oppa”. Jawab Suzy. Ia memang terlihat sedikit kesusahan mengatur posisi perutnya agar tak miring. Tn dan Ny Bae hanya menggeleng dan melanjutkan makan mereka. Jinwoon bangkit dari kursinya kemudian kembantu Suzy membenarkan bantalan di perut Suzy agar teelihat seperti yeoja yang sedang hamil 7 bulan.
“Kau yang jadi modelnya kenapa aku yang repot”.
“Jadi oppa mau aku menyuruh orang lain melakukannya untukku?”.
“Michesso? Pastikan ia melangkahi mayatku terlebih dahulu”. Suzy memutar mata malas dengan keangkuhan namja di depannya kini. “Cah selesai. Sekarang selesai sarapanmu”.
“Yess boss”. Jawab Suzy sambil memberi tanda hormat kepada Jinwoon.
“Sampai kapan kalian seperti prangko?”. Tanya Ny Bae
“Sampai selamanya”. Jawab Keduanya kompak. Tn bae tersenyum melihat wajah kesal yang ditunjukkan istrinya saat mendengar jawaban dari yang ditanyakannya.
“Oppa kkaja”. Ajak Suzy. Jinwoon menatap Suzy dan sarapannya bergantian.
“yak siapa yang menyuruhmu untuk tak menghabiskan sarapanmu?”. Dumel namja tersebut. Suzy mempautkan bibirnya kesal dan kembali duduk di tempatnya untuk menghabiskan sarapannya. “Sudah tahu Magh masih saja jarang sarapan ditengah jadwal kerja yang menumpuk. Apa kau ingin bunuh diri?”. Dumelnya.
“Oppa geumanhae. Selera makanku bisa hilang kalau kau mendumel terus”.
“Siapa yang menyuruhmu berkomentar? Cepat habiskan sarapanmu. Merepotkan saja”. Suzy tetap melanjutkan sarapannya sambil mengeluarkan sumpah serapahnya untuk Jinwoon dalam hati. “Aku berani bersumpah kau akan tersedak jika mengataiku yang tidak-tidak”.
“Uhuk”. Suzy langsung tersedak susu yang baru saja diminumnya dan mengusap pelan dadanya. “Oppa”.
“Jinwoon-ah kau akan semakin terlambat ke kantor jika terus menggodanya”. Kata Tn bae lembut.
“Itu karena dia memiliki niat yang tak baik untukku”.
“Aygo sudahlah”.
“Aku selesai. PUAS?”
“Sangat”. Jawab Jinwoon dengan senyum kemenangannya. Setelah berpamitan, Jinwoon dan Suzy langsung bergegas pergi. Seperti biasanya, Jinwoon selalu mengantar Suzy ke studio sebelum menuju kantornya.
******
Di sebuah bandara nampak seorang namja baru saja keluar sambil mendorong koper hitamnya. Ia menurunkan katamata yang bertengger di atas hidungnya dan mengedarkan pandangannya untuk mencari seseorang yang berjanji untuk menjemputnya. Kedua ujung bibirnya melengkung ke atas tatkala ia melihat seorang namja yang melambaikan tangan padanya. Dan tanpa ba bi bu namja tersebut pun langsung menuju pada namja yang melambaikan tangan padanya.
“Hyung!!” panggilnya.
“7 tahun di luar negeri membuatmu banyak berubah Myungsoo-ah”.
“Itu perasaanmu saja hyung”.
“Eyy kau ini. Kkaja yimo dan samchon pasti sudah tak sabar menunggumu. Mereka bahkan tak ke kantor hanya untuk menyambutmu”.
“Sudah seharusnya begitu hyung”. Sunggyu namja yang dipanggil Hyung yang merupakan sepupunya itu mendesis pelan pada Myungsoo. Keduanya langsung menuju arah parkiran,sesekali mereka berbagi cerita tentang kehidupan Myungsoo di luar negeri dan Sunggyu akan menceritakan tentang kondisi perusahan milik Myungsoo yang selama ini juga ditangani olehnya.
Hampir satu jam mereka memakan waktu menuju rumah Myungsoo karena jalanan hari ini cukup ramai dipenuhi kendaraan yang menimbulkan kemacetan. Setibanya di rumah, Myungsoo langsung mendapat sambutan dari orangtuanya
“aahhh eomma appo..”. Rintih Myungsoo saat Ny kim menyambutnya dengan menjewer telinganya dari mobil hingga ke dalam rumah.
“Heol,appo? Yak yang appo itu perasaanku nappeun. Kuliahmu sudah lama selesai kenapa masih betah di sana?”.
“eomma,aku la aaahhh ahboeji appo”. Kali ini Tn Kim yang menjewer sebelah telinga Myungsoo namun tak sesadis yang dilakukan istrinya.
“Appo? Punggungku lebih sakit,badanku nyaris sakit saat harus mengurus perusahan bersama Sunggyu sementara kau malah asyik-asyikan di Amerika”.
“Salah sendiri kalian tak memintaku pulang”.
“Karena kau sudah di sini jadi tak ada alasan lagi untukmu bebas dari tanggung jawab”. Kata Sunggyu.
“Ne?”
“Mulai besok kau harus mulai bekerja di perusahan bersama Sunggyu. Dia akan membantumu selama sebulan ke depan. Setelah itu…”
“Kau harus menikah”. Lanjut Ny Kim yang memotong perkataan Suaminya
“Menikah?”. Pekik Tn Kim, Myungsoo dan Sunggyu.
“Tentu saja. Usiamu sudah cukup matang untuk menikah”. Jawab Ny Kim santai
“Yeobo,kali ini aku berpihak padamu”
“Sudah seharusnya begitu”.
“Nado,nado”.
“hyung kau yang lebih tua seharusnya terlebih dahulu menikah bukannya aku. Usiamu bahkan sudah melebihi kata matang untuk menikah”.
“Jangan mencoba mengalihkan nasibmu padaku”.
“Cih”.
“eotthe Myungsoo?”.
“Molla, jika calonku cocok mungkin aku akan menikahinya”. Ny Kim tersenyum penuh arti kepada putranya.
Keesokkan harinya Myungsoo sudah bersiap untuk memulai hari pertamanya bekerja di perusahan keluarga bersama Sunggyu. Sebelum keluar dari mobilnya,ia kembali menata rambutnya agar terlihat lebih rapi.
“Astaga,kau bukan yeoja yang harus terus bercermin Myungsoo-ah”.
“Ini hari pertamaku di perusahan Hyung, aku harus menunjukkan pesonaku kepada kariawan di sini”.
“kau ingin bekerja atau tebar pesona?”.
“Keduanya,kkaja”. Sunggyu memijit pelan pelipisnya atas sikap yang ditunjukkan sepupunya.
“Hyung, apa yang akan kulakukan dihari pertamaku bekerja?”. Tanya Myungsoo sepanjang jalan menuju ruangan barunya.
“Hari ini akan diawali dengan meeting untuk lounching dengan model yang telah di pilih perusahan untuk brand yang akan kita pasarkan”.
“Model? Namja? Yeoja?”
“Yeoja”. Myungsoo mengangguk paham dan Brukkk.. Ia tak sengaja menabrak seorang yeoja yang hendak belok untuk menuju lift.
“Yak ahjussi!”. Bentak yeoja tersebut. Ia mencoba berdiri sambil menahan perutnya. Myungsoo sedikit terkejut saat melihat wanita hamil yang baru saja jatuh karenanya. Ia sedikit merinding membayangi dampak buruk yang akan terjadi jika perut yeoja itu kenapa-napa. Sunggyu yang tengah asyik menelpon tak menyadari kejadian tersebut.
“Agashi jweosonghamnida”.
“……” yeoja itu hanya menatap Myungsoo malas dan kembali melanjutkan perjalanannya.
“Waeyo?”. Tanya Sunggyu yang melihat Myungsoo mematung dengan pandangan lurus ke depan
“Hyung apa yeoja hamil di korea selalu menggunakan high-hills untuk berpergian?”.
“Yeoja hamil?” myungsoo mengangguk pelan. Sunggyu mengikuti arah pandang Myungsoo dan
“OMO palli Myungsoo-ah kita langsung ke ruangan meeting”.
“Kenapa terburu-buru hyung?”
“Kau tak ingin mmbuat model kita menunggu lamakan?”.
“Model? Apa model kita sudah di sini?”
“Tentu saja, yeoja hamil yang kau lihat tadi adalah model kita”.
“Mwo, bagaimana bisa model untuk perusahan kita seorang ibu hamil?” Pekik Myungsoo. “yak apa mata orang-orang perusahan ini sudah rabun sehingga memilih model sepertinya?”.
“Kau meremehkannya?”
“Bukan masalah remeh-meremehkan hyung. Tapi kau lihat sendirikan dia itu ibu hamil. Apa kata suaminya belum lagi dia memakai sepatu tinggi seperti tadi itu bisa membahayakan dirinya dan janinnya”.
“Kau cerewet sekali. Model kita cukup profesional. Perusahan memilihnya untuk model baju musim panas karena pesonanya yang luar biasa. Menjadikannya sebagai model merupakan kebanggan dan keuntungan kita. Kau tahu dia mempunyai nilai jual yang sangat tinggi bahkan dijuluki sebagai model dengan bayaran termahal”.
“Astaga beruntung bukan aku suaminya”.
“akan sangat beruntung jika aku suaminya”. Balas Sunggyu. “Kkaja sebelum Suzy menunggu terlalu lama”. Myungsoo hanya pasrah menuruti kata Sunggyu sambil memikirkan model untuk perusahan mereka.
Di sebuah kursi dalam ruangan meeting, Suzy menggigit jarinya gelisah karena kejadian yang baru saja dialaminya sebelum menuju ruangan meeting. “astaga, Bae Suzy sadarlah. Kenapa kau bisa memikirkannya. Pabbo,pabbo ingatlah statusmu saat ini”. Batin Suzy. Tangannya diletakkan di jantungnya yang masih setia berdetak tak normal sejak tak sengaja menabrak Myungsoo.
Ceklekk. Suara pintu terbuka dan Suzy langsung merubah posisi duduknya untuk berdiri dan menyapa direktur dari perusahan Soo fashion.
“Anyyeong Suzy-ssi”. Sapa Sunggyu. Suzy membalasnya dengan sedikit membungkuk. “Jwensonghamnida jika membuatmu lama menunggu”. Sesal Sunggyu.
“Aniyo. Aku juga baru saja tiba”. Jawab Suzy.
“Agashi gwanchana? Untuk kejadian tadi aku benar-benar minta maaf pada anda dengan tulus”. Kata Myungsoo. Suzy mencoba untuk mengendalikan kegugupannya dan tetap bersikap biasa di depan Myungsoo.
“Ah lupakan saja. Lagipula aku baik-baik saja”. Balas Suzy dengan senyum manisnya.
DEG. Jantung Myungsoo bergemuruh hebat saat mendapat senyuman manis dari suzy.
“Andwe, ada apa denganku”. Batin Myungsoo dengan gelengan kecil. Suzy menatapnya heran dibuatnya.
“Suzy-ssi bagaimana jika kita langsung membahas mengenai pekerjaan kita selama sebulan ke depan?”. Tanya Sunggyu.
“Ne…”
“Sunggyu,kim Sunggyu. Ah mian harusnya aku memperkenalkan dulu diriku padamu. Nan Kim Sunggyu. Dan namja di sampingku adalah Kim Myungsoo”.
“Ah ye Sunggyu-ssi, Myungsoo-ssi”.
“Jantungku bisa meledak jika berlama-lama berhadapan dengannya”. Batin Myungsoo.
“Jadi apa saja yang akan aku lakukan selama sebulan ke depan?”. Tanya Suzy.
“Tidak banyak hanya pemotretan dan mengikuti lounching di beberapa tempat”.
“Yang kudengar kalian mengambil tema musim panas yang bercorak glamour. Apa benar?”.
“Ne, jika anda keberatan kam..”
“Ani nan joah”. Potong Suzy cepat.
mwoya? Pakaian seperti itu pasti sangat terbuka”. Batin Myungsoo.
“Hmm Suzy-ssi apa nampyeonmu tidak melarangmu menerima pekerjaan ini dengan keadaan seperti ini?”.
“ye?”.
“Cih kau ini”. Cibir Sunggyu. “Lupakan saja apa yang dikatakannya Suzy-ssi. Dan kau akan melakukan pemotretannya mulai lusa. Eotthe?”.
“Aku menurut saja”.
“gamsahamnida Suzy-ssi”.
“Nado Sunggyu-ssi”. Ucap Suzy.
********
Suzy mematut dirinya di depan cermin untuk mengganti beberapa model dress bermotif bunga untuk pemotretannya. Beberapa gelang lucu menghiasi pergelangan tangannya serta hiasan rambutnya yang berupa bunga membuatnya semakin fresh.
“Aigoo aku adalah model tersexy dengan perutku ini”. Guman Suzy dengan mengelus perutnya.
Ceklekk.. Suara pintu terbuka dan menampakkan sosok Myungsoo yang baru masuk bersama Sunggyu.
“Suzy-ssi, apa kau sudah siap?”
“Ye Sunggyu-ssi”.
“Keputusan yang salah berada di ruangan ini”. Batin Myungsoo dan terus berusaha mengedarkan pandangannya ke segala penjuru.
baiklah, kita bisa langsung memulai pemotretannya sekarang”
“Arraso”. Sepanjang koridor Suzy selalu mengelus perut buncit. “Myungsoo-ssi menurutmu aku dan perutku ini sexy ataukah sebaliknya?”.  Myungsoo tersentak mendengar pertanyaan Suzy yang tiba-tiba itu padahal sedari dati namja tersebut berusaha menahan dirinya untuk tetap bersikap tenang saat dekat dengan Suzy.
“ne..? Eo..oh ne”. Jawab Myungsoo. Sunggyu menyenggol pelan lengan Myungsoo dan mengatakan ‘pabbo’ tanpa suara.
“Gumawo, Jinwoon oppa pasti senang melihatku sesexy ini”. Oceh Suzy.
pasti nampyeonnya”. Batin Sunggyu. Selama kurang lebih tiga jam mereka melakukan pemotretan dan tak sedikitpun wajah lelah yang ditunjukkan Suzy. Para staf mengakui bahwa Suzy sangat profesional dalam bekerja. Seorang namja bermata tajam sedaritadi tidak bosan memperhatikan Suzy yang tengah berpose di depan camera dengan pakaian musim panas yang menutupi tubuh sexy dan perut buncitnya. Ketika tatapan mata mereka bertemu,Myungsoo saling mengalihkan pandangannya dan mengelus dadanya untuk menutupi kegugupannya.
“Aku bisa gila”. Gerutu Myungsoo.
************
Jinwoon baru saja pulang dari kantornya setelah seharian berkutat dengan pekerjaan yang menumpuk. Ia menggulung lengan kemeja dan menggabungkan dirinya bersama sepasang paruh baya untuk menikmati makan malam bersama.
“Suzy,eoddi?”. Tanya Jinwoon.
“Dia kelelahan dan langsung tidur sepulang pemotretan tadi”. Jawab Ny Bae
“Anak itu”. Desis jinwoon.
“Biarkan saja. Eomma sudah memberinya segelas Susu sebelum ia isirahat”.
Setelah menyelesaikan makannya,Jinwoon langsung menuju kamar untuk membangunkan Suzy. Ia mendesah pelan melihat suzy tertidur masih dengan pakaian yang sama ketika bekerja.
“Suzy-ah..!”panggilnya pelan sambil menepuk pundak Suzy. Jinwoon berbaring di samping Suzy kemudian kembali membangunkannya.
“Suzy-ah ireona. Kau harus makan malam baru lanjutkan istrahatmu,ehmm?”
“enggg…op..pa”. Erang Suzy. Yeoja itu memutar tubuhnya menghadap pada Jinwoon kemudian kembali memejamkan matanya namun tangannya sudah melingkar di pinggang jinwoon.
“Kau manja hari ini Suzy-ah”.
“Arra, keunde biarkan aku tidur oppa. Aku lelah eooh?”pinta Suzy.
“Baiklah, mian oppa membangunkanmu”. Cup. “jalja Chagiya”. Ucap Jonwoon.
“Neodo oppa,hooamm”. Suzy kembali memejamkan matanya dan tertidur dengan pulas.
“Selalu saja begitu”. Lirih Ny. Bae melihat Suzy dan Jinwoon. Kedua ujung bibirnya membentuk senyum manis sebelum menutup kembali pintu kamar tersebut.
Keesokkan harinya seperti biasa ruang makan keluarga Bae sedikit bising dengan teriakan Jinwoon yang memarahi Suzy.
“Hati-hati pabbo jangan sampai perutmu kenapa-napa”. Dumel Jinwoon
“Oppa geumanhae,apa kau tak bosan menceramahiku tiap pagi?”
“untuk itu kau harus perhatikan jalanmu.coba saja aku tak menahanmu mungkin semua gigimu sudah lolos dari gusimu”
“Yaak oppa!”.
“Suzy,kapan aku mengajarimu membalas omelanku eoh? Selesaikan sarapanmu,palli”.
“Ne”. Jawabnya malas. “Oppa,kau sudah berjanji akan seharian menemaniku hari ini di lokasi pemotretan kan?”
“Ne”
“jinja?”
“Ne,cepat makan sebelum aku merubah pikiran”
“Arraso,arraso”. Jawab Suzy dengan penuh semangat.
*********
Suzy bergelayut manja pada lengan Jinwoon sepanjang koridor Kim Corp. Tak jauh dari mereka Sunggyu dan Myungsoo terus memperhatikan Suzy dan Jinwoon begitupun lainnya dengan tatapan iri.
“Sepertinya aku salah jatuh cinta”.lirih Myungsoo. Sunggyu dengan cepat menoleh pada sepupunya dengan wajah terkejut.
“yak bagaimana bisa kau menyukai istri orang yang sedang hamil?”. Sunggyu memijit keningnya frustasi karena Myungsoo.
“Cih,molla”. Jawab myungsoo lesuh kemudian berjalan meninggalkan Sunggyu yang masiu menatapnya bingung.
“Eottohke?”. Lirihnya.
“waeyo?”. Tanya seorang namja paruh baya. Sunggyu membungkuk hormat pada namja tersebut. “gwancahna?” lanjutnya.
“N…ne Kim samchon”jawabnya gugup
“sepertinya ada yang kau sembunyikan dariku”.selidik Tn. Kim. Appa Myungsoo
“keuge..”. Sunggyu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “sasil,Myungsoo menyukai Suzy,model kita samchon”. Aku Sunggyu sambil tertunduk takut.
“Mwo? Myungsoo menyukai model hamil itu?” pekik Tn Kim pelan agar tak ada yang mendengarnya. “Myungsoo harus segera menikah”. Ucapnya lantang sontak menghentikan langkah Jinwoon yang sedikit terkejut. Dengan acuh Jinwoon kembali melanjutkan langkahnya menyusul Suzy setelah sebelum ia kembali ke mobilnya mengambil ponselnya yang tertinggal.
Ceklekk.. Myungsoo membuka pintu ruangan tempat di mana Suzy tengah berdiskusi dengan seseorang untuk membahas mengenai pekerjaannya.
Myungsoo membulatkan matanya tak percaya dengan penampilan Suzy kali ini yang terlihat langsing.
“Mungkin dia sudah melahirkan”.pikirnya.
“Eoh,Myungsoo-ssi anyeeong?”. Sapa Suzy.
“Anyyeong. Bagaimana pemotretannya?”.
“Hari ini belum dilanjutkan, mungkin besok baru kembali dilanjutkan Myungsoo-ssi”
“waeyo? Apa semuanya telah selesai?”.
“Ajig,tapi Ada bagian khusus yang mengalami perubahan jadi aku akan kembali besok untuk kembali melakukan pemotretan”.
“Ah begitu ja…”. Perkataan Myungsoo terhenti ketika mendengar suara pintu terbuka.
“oppa”.panggil Suzy. Jinwoon berjalan mendekati Suzy. “Oppa,kenalkan dia Kim Myungsoo,CEO di perusahan ini”.
“Kim Myungsoo ibnida”.
“Jinwoon”. Jawab jinwoon singkat. “Chagiya, pekerjaanmu ditundakan? Kkaja pulang”.
“ne oppa, Myungsoo-ssi kami permisi”.
“ah yee.” jawab Myungsoo dengan wajah sedih. “Namja tadi,solma nampyeonnya?”.
Sepanjang perjalanan pulang Suzy selalu tersenyum tak jelas membuat Jinwoon menatapnya heran.
“Suzy-ah gwancahna?”
“Ne, oppa. Sepertinya aku jatuh cinta pada Namja tadi”. Kata Suzy.
“MWO?kau menyukai namja tadi? Apa kau sedang berusaha untuk menjadi yeoja jahat dan berselingkuh Bae Suzy?”.
“Maksud oppa?”
“Harusnya kau sadar kau siapa Suzy-ah lagipula ku dengar ia akan segera menikah”.
“Menikah?geotjimal. Bagaimana kau bisa tahu oppa bahkan baru tadi kalian bertemu”
“Seorang namja paruh baya bersama namja bermata sipit yang membahasnya”.
“Solma dia sudah dijodohkan?”
“Begitulah kehidupan orang kaya chagiya”.
“Andwe…!!!”
“Diamlah, daripada memikirkannya sebaiknya kita jalan-jalan,eotthe?”
“Hufft, sebaiknya pulang saja oppa. Moodku mendadak buruk mendengar berita tentangnya”.
“Apa tampannya namja tadi? Aku jauh lebih tampan darinya”.
“Cih itu menurutmu oppa”.
“Memanh iya. Apa aku bertanya pendapatmu?”
“Ne,ne,ne apa katamu saja. Aku malas”. Balas Suzy dengan mempautkan bibirnya kesal.
*******
Hari ini suzy sudah melanjutkan pekerjaannya seperti biasa. Setelah semuanya selesai Sunggyu dan Myungsoo menhampiri Suzy. Kali ini Myungsoo kembali dibuat bingung dengan penampilan Suzy.
“Mwoya, bukankah dia sudah melahirkan? Kenapa perutnya kembali membesar?”batin Myungsoo.
“Anda bekerja sangat baik Suzy-ssi”.
“ini berkat kalian semua Sunggyu-ssi”.
“Ani, perkataan orang-orang tentangmu ada benarnya. Kau sangat profesional dan tidak di sangka lusa pekerjaanmu sudah selesai”.
“Geure? Aku baru menyadarinya”. Myungsoo hanya diam memperhatikan obrolan antara Suzy-Sunggyu. “Pekerjaanku hari ini sudah selesai Sunggyu-ssi,dan aku harus segera pulang sekarang. Anyyeong”
“Ne,hati-hati Suzy-ssi”. Sunggyu menoleh pada Myungsoo yang sedang menerima telepon dari seseorang. “eoddi?”. Tanya Sunggyu ketika Myungsoo hendak pergi.
“Eomma dan Appa menyuruhku menyusul mereka sekarang”
“Tentang perjodohan itu?”
“Mungkin ini sudah jalanku. Daripada meratapi nasibku yang menyukai istri orang sebaiknya menerima saja perjodohan itu”.
“Aku yakin kau akan menyukainya”.
“semoga hyung,Anyyeong”. Pamit Myungsoo.
“Chukkae nae nam dongsaeng”. Gumam Sunggyu pelan.

Di sebuah Ruangan VVIP yang disediakan di Resorant yang bernuansa China, Myungsoo bersama kedua orang tuanya menunggu kedatangan calon besan mereka. Saat seorang pelayan membukakan pintu dan mempersilahkan orang yang mereka tunggu telah tiba ketiganya langsung berdiri untuk menyambut mereka.
“Astaga,jalanan Sungguh macet”. Sesal seorang namja paruh baya.
“kwanchana,anjaseyo”. Kata Tn Kim. Seorang yeoja dan dua namja saling bertatapan dengan wajah terkejut.
“Aigoo putramu sungguh tampan Tae hee-ah”.
“Anakmu juga Jiwon-ah, aigoo Suzy juga semakin cantik”. Puji Kim Tae Hee. Eomma Myungsoo. Sebelum pesanan mereka tiba, kedua belah pihak saling mengobrolkan kehidupan keluarga mereka.
“Siapa yang akan dijodohkan denganku? Apa eounni dari Suzy? Ini akan semakin membuatku menderita”. Batin Myungsoo dengan menekuk wajahnya.
“Chagiya,chukkae kisah cintamu akan berakhir indah”. Bisik Jinwoon.
“Keunde,sepertinya dia tak menyukainya oppa. Lihatlah wajahnya selalu ditekuk sejak kedatangan kita”. Balas Suzy.
“Kau yakin?” suzy mengangguk lemah.
“Eomma, sebenarnya siapa yang akan dijodohkan denganku?” pertanyaan Myungsoo membuat rungan ini mendadak hening.
“Aku permisi ke toilet”. Kata Suzy yang membuyarkan lamunan di antara mereka.
****
“Memangnya dia anggap aku apa hah? Cih dasar namja menyebalkan. Aku bersumpah akan membencimu setelah kembali bertemu denganmu,nappeun”. Batin Suzy. Setelah memasukkan bantalan ke dalam tasnya yang sebelumnya masih bertengger manis di perutnya, Suzypun keluar dari toilet dan betapa terkejutnya Suzy saat mendapati Myungsoo sudah berada di depan pintu toilet. Suzy menatapnya malas kemudian melanjutkan langkahnya meninggalkan Myungsoo.
“Suzy-ssi chankam”. Kata Myungsoo. Suzy melepas tangan Myungsoo yang menahan pergelangan tangannya.
“wae?”. Tanya Suzy tajam.
“Masalah perjodohan itu…”.
“Lupakan saja. Aku akan mengatakan kepada mereka untuk membatalkannya”.
“Waeyo?”.
“Bukankah kau tak suka? Sedaritadi kau selalu menunjukkan wajah ketidak nyamananmu bertemu dengan keluargaku”.
“Keluarga?”
“Kau pikir apa lagi? Jika Jinwoon oppa tidak kutahan karena kau sudah melukai perasaan dongsaengnya mungkin ia sudah menghajarmu”.
“Nde?”. Myungsoo masih bingung dengan keadaan diantara mereka saat ini.
“Akui saja kalau kau tak antusias Myungsoo-ssi dengan perjodohan ini”. Suzypun langsung meninggalkan Myungsoo.
“Kwanchana?”. Tanya Jinwoon saat Suzy sudah kembali.
“Ne oppa”.
“Aigoo kalian terlihat sangat manis”. Kata Tae Hee
“Mereka memang sangat dekat sejak kecil Tae Hee-ah, bahkan sangat susah dipisahkan”. Kata Jiwon.
“Myungsoo-ah neo wasseo?” tanyq Tn Kim. Myungsoo hanya menangguk lemah.
“Aku sudah memikirkan semuanya”. Ucap Myungsoo tiba-tiba. Mereka langsung menoleh padanya termasuk Suzy dan Jinwoon. “Sebaiknya tiadakan saja pertunangan diantara kami”. Suzy mengepalkan kedua tangannya tanpa melepas tatapan tajamnya pada Myungsoo. “Aku ingin kami langsung dinikahkan”. Lanjutnya.
“Mwo?” pekik mereka.
“Jadi bisakah kalian memberikan waktu untukku dan Suzy membahasnya berdua?” tanya Myungsoo. “sekarang”. Lanjutnya.
“Tentu saja boleh, aigoo aku hampir saja jantungan memikirkan yang tidak-tidak”. Celetuk Tn Kim
“Nado”. Tambah Tn Bae dan Istrinya.
“Kkaja kita tinggalkan mereka”.
“Fighting Suzy-ah”. Cup. Bisik Jinwoon dan mengecup pipi dongsaengnya sebelum meninggalkan Suzy bersama Myungsoo.
Sudah 15 menit keheningan tercipta di antara mereka. Myungsoo memberanikan dirinya mendekat pada Suzy dan berjongkok di depan Suzy.
“…..”
“Mianhae atas sikapku tadi”.
“Itu hakmu. Cepat katakan apa tujuanmu mau menikah denganku disaat kau tak mempunyai alasan menyukaiku”.
“Saranghae”. Kata Myungsoo. Suzy terkejut dengan pengakuan Myungsoo dan menatap namja di depannya tak percaya.. “Aku menyukai sejak pertama bertemu denganmu. Selama ini aku berfikir kau dan Jinwoon hyung adalah sepasang suami istrinya”
“mwo?”
“Arra, kau pasti sangat kesal padaku dengan sikapku. Aku selalu dibayangi rasa bersalah menyukai istri orang yang tengah hamil”.
“Bagaimana kau bisa menjadi CEO dengan otak sebodoh itu?”.
“Nde?”
“Apa kau tak bisa bedakan mana yeoja hamil dan bukan? Perutku selalu berukuran tak sama ketika tiap hari bertemu denganmu”.
“Mungkin efek patah hati,hehe”. Jawab Myungsoo. Suzy menatap malas namja di depannya yang mendadak aneh menurutnya. “Suzy-ah”. Panggil Myungsoo. Digenggamnya kedua tangan Suzy dengan lembut. “Saranghae, Will you marry me?”.
“Shireo” jawab Suzy tegas. “Jika itu masih lama” lanjutnya dalam hati sambil menahan tawa.
“NDE!!???”Pekik Myungsoo

Kkeut…!!!!
Hai hai hai…. Aigooo kesibukkan di sekolah jadi susah bagi waktu untuk dunia Ff.
Untuk ff kali ini eounni minta maaaaaf banget jika feelnya gak tahu ilang kemana.

Okey typo bertebaran….!!!! Eounny gak bisa review krena harus mengajar sekarang… !!!!

Happy Reading..!!!! RCLnya ditunggu.

21 Comments

  1. Reblogged this on bsuji1994 and commented:
    Judulnya hmmm menarik
     +∧∞∧ ∧_∧ ∧∞∧+
     (*・з・*) (*・ω・*) (*・ε・*)
    +∪━∪ ━∪━∪ ∪━∪━+
     +┃3┃ ┃3┃ ┃3┃+
     +┗┳┛ ┗┳┛ ┗┳┛+
     +┏┻━━━┻━━━┻┓+
     +┃terima kasih┃+
     +┗━━━━━━━━━┛+

Tinggalkan komentar